Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Anggota Brimob Tewas Ditembak KKB, Komandan Kompi D Wamena Dicopot

Anggota Brimob tewas ditembak KKB. Senja api polisi juga dirampas.

21 Juni 2022 | 13.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri didampingi Bupati Jayawijaya John Banua, Selasa (21/6/2022), saat berkunjung ke rumah duka keluarga Bripda Diego Rumaropen yang meninggal akibat dianiaya KKB di Napua. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, AKP R yang menjabat sebagai Komandan Kompi D Wamena dicopot dari jabatannya akibat insiden yang terjadi di Napua, Kabupaten Jayawijaya. Insiden itu menewaskan anggota Brimob yang diserang KKB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Kapolda Papua itu disampaikan saat bertemu dengan orangtua dan keluarga almarhum Bripda Diego Rumaropen di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, 21 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menegaskan, pencopotan AKP R yang menjabat Danki D Wamena karena melanggar standar operasional prosedur (SOP), mengingat saat keluar dari markas kompi tidak sesuai SOP.

"Saya sudah selalu ingatkan agar anggota yang bertugas di daerah rawan, waspada dan terapkan SOP, yakni didampingi paling sedikit lima orang," kata Irjen Pol Fakhiri.

Dia mengakui, insiden yang terjadi di Napua merupakan duka yang paling mendalam, sehingga kasusnya akan diproses baik secara internal maupun peradilan umum. Kasusnya saat ini ditangani Propam Polda Papua dan Direktorat Krimum Polda Papua.

Selain itu, penyelidikan juga terus dilakukan termasuk upaya menangkap para pelaku yang menganiaya hingga menyebabkan korban meninggal serta mengambil dua pucuk senjata api milik Polri.

Ibu almarhum Bripda Diego Rumaropen, Ny Rumaropen meminta kasus yang menimpa anaknya diusut hingga tuntas.

Insiden penyerangan terhadap anggota Brimob di Napua yang berlokasi sekitar lima kilometer dari Wamena berawal saat AKP R ditelepon salah seorang warga (AM) yang meminta tolong agar menembak sapinya yang ada di Napua.

Atas permintaan itu, AKP R bersama korban dan seorang anggota yang bertugas mengemudikan kendaraan, Sabtu (18/6), ke tempat kejadian, hingga beberapa saat kemudian terjadi insiden tersebut.

Dua pucuk senjata api organik Polri yang diambil para pelaku yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya itu adalah jenis AK101 dan senjata api jenis SSG08 (sniper).

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus