Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Begal Beraksi Lagi, Kapolres Metro Jakarta Selatan Sarankan Ini

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama mempersilakan masyarakat menginap di kantor Polres atau Polsek terdekat terkait begal marak.

26 Januari 2020 | 21.58 WIB

Pelaku begal di warteg dihadirkan saat konferensi pers di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Ahad, 26 Januari 2020. Keempat pelaku bernama Heru Wahono, Ahmad Firdaus, Syadam Baskoro, dan SP kini mendekam di Rutan Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Pelaku begal di warteg dihadirkan saat konferensi pers di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Ahad, 26 Januari 2020. Keempat pelaku bernama Heru Wahono, Ahmad Firdaus, Syadam Baskoro, dan SP kini mendekam di Rutan Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama mempersilakan masyarakat untuk menginap di kantor Polres dan Polsek terdekat jika pulang terlalu malam. Hal itu ia lakukan agar masyarakat bisa aman dari bahaya begal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Silakan menginap di polres atau polsek, nanti kami siapkan ruangannya," demikian Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama di kantornya, Ahad, 26 Januari 2020 terkait aksi begal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bastoni mengatakan, pelaku begal biasanya beraksi sekitar pukul 22.00 - 04.00. Sehingga masyarakat yang masih dalam perjalanan di waktu tersebut, disarankan untuk menginap di kantor polisi.

"Masyarakat yang pulang di atas jam itu juga jangan mencolok seperti memperlihatkan handphone, tetap hati-hati," ujar Bastoni.

Aksi begal baru-baru ini terjadi di sebuah warteg yang berada di Jalan Soelaiman, Petukangan, Pesanggerahan, Jakarta Selatan pada Selasa dini hari, 21 Januari 2020 pukul 01.00. Aksi mereka terekam kamera CCTV dan viral.

Kepada polisi, keempat pelaku, yakni Heru Wahono, Ahmad Firdaus, Syadam Baskoro, dan SP mengaku melakukan aksi pembegalan untuk makan sehari-hari dan membeli narkoba. Mereka memilih korban secara acak dan terpancing oleh handphone milik korban.

"Mereka random pilih korbannya, sambil lewat, ada yang warteg buka dan melihat korban sambil makan main handphone, sehingga memancing mereka," kata Bastoni terkait kasus begal warteg beberapa hari lalu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus