Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi Ternate memvonis mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba alias AGK, delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider lima bulan bui. Ia dianggap terbukti menerima suap dan gratifikasi senilai Rp 109,7 miliar, Rp 99,8 miliar, dan US$ 30 ribu guna pengurusan izin wilayah tambang lebih dari 50 perusahaan pada 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di persidangan, terungkap ada jatah izin tambang untuk “Blok Medan”. Nama Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution turut disebut para saksi. Istri Bobby, anak mantan presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, juga terseret. Belakangan, foto Gani bersama Bobby dan pengusaha lain tersebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Gani dikabarkan tengah sakit. Pengacara Gani, Junaidi Umar, mengatakan perihal Blok Medan itu sebenarnya sudah tertuang dalam berita acara pemeriksaan sejumlah saksi. Penghubung Bobby dengan Gani diduga adalah mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Maluku Utara, Muhaimin Syarif alias Ucu, yang juga dikenal sebagai staf ahli Gani. Ia ikut mengurus perizinan.
Menurut jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Ucu mengajukan permohonan wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) untuk enam blok tambang nikel yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, pada 2023. Berikut ini petikan wawancara Junaidi dengan wartawan Tempo, Lani Diana, Riky Ferdianto, dan Mustafa Silalahi, di salah satu kafe di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Bagaimana nama Kahiyang Ayu bisa sampai muncul di persidangan?
Jaksa menanyakan soal Blok Medan saat Pak AGK bersaksi. Lalu beliau menyebut seseorang mengaku istri Bobby Nasution yang bernama Kahiyang Ayu menelepon pada 2022. Dia menanyakan konsesi tambang nikel di Halmahera Timur.
(Catatan: Tempo mengirimkan surat permohonan wawancara ke rumah Kahiyang dan Bobby Nasution di Jakarta, tapi belum ada respons. Surat yang sama dikirim ke akun WhatsApp Bobby.)
Konsesi tambang yang dimaksud adalah Blok Medan?
Sudah kami tanyakan soal Blok Medan kepada AGK. Dia bilang, “Ya, sesuai dengan apa yang saya jawab di persidangan. Memang dia (Kahiyang) telepon saya. Masak, saya bohong.”
Kenapa Blok Medan dibahas saat sidang, sementara klien Anda didakwa perkara lain?
Kode ini pertama kali muncul saat pemeriksaan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Maluku Utara Bambang Hermawan sebagai saksi. Jaksa menanyakan maksud istilah “Medan”, tapi saksi enggak tahu. Belakangan, jaksa mencecar saksi lain, Suryanto Andili (Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Maluku Utara), karena soal Blok Medan ada di berita acara pemeriksaannya. Suryanto langsung menyebut nama Bobby Nasution.
Apa reaksi klien Anda?
Slow aja dia. Saat ditanya kenapa harus ada Blok Medan? Dia bilang, “Ya, karena kami memang diperintahkan begitu.” Setelah itu, jaksa pindah ke pertanyaan lain, tak membahas Blok Medan lagi.
Di mana persisnya wilayah konsesi tambang yang disebut Blok Medan itu?
Yang pasti ada di antara Wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) yang diurus Ucu. Semua wilayah WIUP berlokasi di Halmahera Timur. AGK enggak tahu lokasi persisnya karena semua data ada di Ucu.
(Catatan: Muhaimin Syarif alias Ucu saat ini tengah menjalani persidangan di Ternate. Penasihat hukumnya, Febri Diansyah, belum mau mengomentari kasus ini. Istri Ucu, Olivia Bachmid, usai diperiksa KPK mengatakan tak tahu soal pertemuan suaminya dengan Bobby.)
Foto Bobby dan AGK pernah viral di media sosial. Apa isi pertemuan itu?
Menurut AGK, dia bertemu dengan para pelaku usaha yang bergerak di bidang pertambangan. Ucu yang mengajaknya ke kantor Bobby di Medan. AGK menyambut baik jika ada investor yang mau mengelola tambang di Maluku Utara.
Lalu apa hasilnya?
Terbitlah kemudian lebih dari 50 IUP yang diurus Ucu pada 2023.
Apakah bagi-bagi konsesi tambang nikel tersebut menguntungkan AGK?
Dia enggak dapat apa-apa, tambang pun enggak punya. Dia pernah menyampaikan tidak melakukan korupsi. AGK merasa menjadi korban karena berangkat ke Medan untuk bertemu dengan investor, tapi ternyata ada kelompok-kelompok ini.
KPK dikabarkan sedang menelusuri Blok Medan. Maukah klien Anda bekerja sama dengan penyidik?
Kami menunggu panggilan, tapi belum ada. Tidak ada yang perlu ditutupi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo