Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Di atas dan di luar panggung

Hasil riset 2 psikolog, menunjukkan bahwa seniman panggung cenderung punya kepribadian aneh, kondisi emosional tertutup, agresif, egosentris. penuh kontradiksi dan sulit menentukan identitas diri.

7 November 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG panggung, kata orang, sering tak bisa membedakan realita dengan kenyataan di atas panggung. Perilaku mereka penuh dengan kelainan karena merupakan campuran berbagai peran yang pernah mereka mainkan. Ini citra stereotip tentang orang panggung. Ternyata, penelitian kepribadian orang panggung menunjukkan bahwa citra stereotip itu ada betulnya. Terungkap, misalnya, mereka umumnya mempunyai kondisi emosional yang tertutup, agresif, dan egosentris. Kesimpulan itu pula yang ditemukan Susan E. Marchant-Haycox dan Glenn D. Wilson, belum lama ini. Dua psikolog itu baru saja meneliti perilaku 162 seniman pertunjukan. Hasil penelitian mereka dibahas dalam jurnal ilmu jiwa terkemuka, Personality & Individual Differences, edisi Oktober lalu. Seniman panggung yang diteliti terdiri dari 33 aktor dan aktris, 26 penari, 65 pemusik, dan 38 penyanyi. Mereka diwawancarai secara intensif dan diminta menjalani "tes Eysenck" yang mempunyai kekhususan mendeteksi kelainan kepribadian dan simptom stres. Marchant-Haycox dan Glenn Wilson meneliti secara khusus tiga aspek perilaku: kepribadian, perbedaannya akibat jenis kelamin, dan kecenderungan mengalami stres. Kedua psikolog ini menemukan bahwa orang panggung cenderung introvert (tertutup), mempunyai emosi yang tidak stabil, dan sering merasa waswas. Kendati secara umum semuanya tertutup, aktor dan aktris agak terbuka dibandingkan dengan seniman panggung lainnya. Sedangkan pemusik, menurut kedua psikolog itu, paling tertutup. Penelitian emosi menunjukkan bahwa semua kelompok seniman itu memiliki kondisi emosional lebih tinggi dibandingkan dengan grup kontrol. Penari tercatat paling emosional. Kepekaan emosi ini positif bagi kegiatan kesenian, tapi ternyata bisa berdampak negatif pada kehidupan si seniman. Karena kondisi emosi itu, penari terungkap selalu terancam perasaan rendah diri. Sering merasa tidak bahagia, cemas, merasa bergantung pada orang lain, dan mempunyai banyak obsesi. Namun, karena emosi berlebih pula, penari adalah kelompok yang paling banyak memberikan perhatian pada orang lain. Emosi dan kecenderungan introvert pada pemusik membangkitkan sikap sinis. Kelompok ini mudah putus asa dan punya kecenderungan bosan hidup. Berakar pada sikap mental ini, pemusik kurang aktif, antisosial, tak punya ambisi, serta tidak berjiwa petualang. Kelompok aktor dan aktris disebutkan Marchant Haycox paling ekspresif. Terdapat banyak kontradiksi dalam kondisi kejiwaan mereka. Kelompok orang panggung ini cenderung dogmatis, tapi di sisi lain impulsif dan kurang mempunyai rasa tanggung jawab. Aktor dan aktris, berbeda dengan kelompok seniman pertunjukan lain, umumnya agresif. Mereka umumnya lebih berani mengambil risiko, suka mencari sensasi, serta ambisius. Kelompok penyanyi mempunyai banyak kesamaan dengan kelompok aktor dan aktris, tapi agak berbeda dalam hal mencari perhatian. Penyanyi melakukannya dengan memperlihatkan keahliannya. Dibandingkan dengan aktor dan artis, penyanyi juga lebih jinak sebagai petualang. Meneliti perbedaan semua kondisi mental itu pada kelompok wanita dan pria, kedua peneliti menemukan tekanan emosional yang lebih parah pada kelompok wanita. Mereka, misalnya, cenderung lebih cemas, lebih bergantung, tertekan karena merasa tidak bahagia, tidak yakin, dan sangat rendah diri. Pada kelompok penari, berbagai kecenderungan terlihat hampir sama antara kelompok pria dan kelompok wanitanya. Baik kelompok penari pria maupun wanita memiliki kepribadian yang sangat feminin. Ada dugaan umum bahwa orang panggung, karena keadaan emosinya, hidup dalam kondisi stres. Ternyata tidak. Marchant-Haycox dan Glenn Wilson menemukan, tidak begitu banyak perbedaan tingkat stres antara kelompok kontrol dan kelompok seniman yang diteliti. Terdapat sedikit perbedaan dalam jenis stres yang menimbulkan depresi, tapi perbedaannya tidak begitu signifikan. Penelitian Marchant-Haycox dan Wilson memanfaatkan beberapa hasil penelitian lain. Misalnya tentang kebingungan para aktor dan aktris menentukan kepribadian mereka. Berdasarkan wawancara mendalam, sebuah penelitian menemukan sejumlah aktor profesional mempunyai masalah dalam menentukan siapa mereka. Kemampuan mereka melakukan identifikasi diri ini jauh di bawah kemampuan grup-grup kontrol yang terdiri dari sejumlah ibu rumah tangga, dan sekelompok eksekutif. Para aktor yang diteliti itu menyatakan bahwa mereka melakukan akting dengan harapan kebingungan mereka menentukan identitas diri berkurang. Dengan akting, mereka merasa mendapat identitas yang sesuai dengan harapan mereka. Hasil penelitian lain yang dikutip Marchant-Haycox dan Wilson menunjukkan kesulitan para aktor dan aktris melakukan integrasi dengan masyarakat. Mereka cenderung berkelompok dan hidup dengan cara mereka sendiri. Ini kehidupan Bohemian, ciri orang panggung. Jenny Kutrowatz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus