Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum
Sengketa Tambang

Berita Tempo Plus

Emas Besar Pulau Kecil

Izin penambangan emas PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe belum mendapat izin Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mengancam ekosistem pulau kecil. Benarkah ada peran relawan Joko Widodo?

3 Juli 2021 | 00.00 WIB

Mahasiswa bersama aktivis Save Sangihe  menuntut pemerintah provinsi Sulawesi Utara mencabut izin tambang emas di Pulau Sangihe di Kantor Gubernur, Manado, 21 Juni 2021./ANTARA/ Adwit B Pramono
Perbesar
Mahasiswa bersama aktivis Save Sangihe menuntut pemerintah provinsi Sulawesi Utara mencabut izin tambang emas di Pulau Sangihe di Kantor Gubernur, Manado, 21 Juni 2021./ANTARA/ Adwit B Pramono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Amdal proyek penambangan PT Tambang Mas Sangihe di Kepulauan Sangihe diduga bermasalah.

  • Rencana penambangan berpotensi merusak ekosistem pulau dan kehidupan masyarakat.

  • Ada mantan relawan Jokowi di perusahaan tambang emas itu.

KAWASAN Pegunungan Sahendaruman hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Punggungnya yang berselimut hutan belantara menjadi wilayah resapan air utama bagi pulau yang terletak di utara Kota Manado itu. Tak kurang dari 70 sungai menggantungkan pasokan air dari gunung ini. “Sekarang kawasan itu terancam rusak karena masuk dalam area konsesi tambang PT Tambang Mas Sangihe,” ujar Alfred Pontolondo, Koordinator Save Sangihe Island, Jumat, 2 Juli lalu.

PT Tambang Mas Sangihe (TMS) merupakan perusahaan patungan Sangihe Gold Corporation yang berbasis di Kanada, dengan PT Sungai Belayan Sejati, PT Sangihe Prima Mineral, dan PT Sangihe Pramata Mineral. Sebanyak 70 persen saham dikuasai Sangihe Gold Corporation, anak perusahaan East Asia Mineral.

Perusahaan ini bakal mengelola area pertambangan seluas 42 ribu hektare di Sangihe lewat kontrak karya. Lokasinya berada di sisi selatan pulau seluas 72 ribu hektare tersebut. Dengan kata lain, hampir 57 persen luas pulau menjadi area konsesi tambang emas.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mustafa Silalahi

Mustafa Silalahi

Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara ini bergabung dengan Tempo sejak akhir 2005. Banyak menulis isu kriminal dan hukum, serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Meraih penghargaan Liputan Investigasi Adiwarta 2012, Adinegoro 2013, serta Liputan Investigasi Anti-Korupsi Jurnalistik Award 2016 dan 2017.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus