Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Eksekusi di Cibuluh

Karsiman, 32, transmigran yang akan berangkat ke Buton, di hukum mati warga desa cibuluh. Ia dituduh melarikan istri orang, darmi, & merampas sebelas gram perhiasannya. (krim)

16 November 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RANTAI motor dilemparkan ke hadapan Karsiman, 32, yang duduk dengan tangan terikat. Teriakan, "bunuh . . . bunuh . . .", terdengar keras. Namun, baru dua bulan kemudian, keluarga penduduk Langensari di Banjar itu tahu bahwa Karsiman memang dibunuh. "Saya diberi informasi seseorang tentang kejadian itu," kata Letda D. Dimyati, Kapolsek Cisaga di Ciamis, Jawa Barat. Sebenarnya Karsiman adalah transmigran. Sudah dua tahun mukim di Pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Juli lalu, ia pulang ke kampung asal, untuk menengok orangtua dan saudaranya. "Ia juga ingin membawa kemanakan ke Sulawesi, untuk mengasuh anak," kata Sumini, adik iparnya. Karenanya kepulangan kali ini dipakainya untuk bertandang ke sanak-keluarga di berbagai tempat. Ke Bandung, misalnya. Ia juga tampak sering datang ke Cibuluh, ke tempat familinya. Akhir Agustus, petani itu - yang dulunya suka jual-beli motor - pamit untuk berangkat ke Buton lagi. Beberapa saudara membekalinya uang. Tapi ia tak pernah sampai di tujuan. Rupanya, ia pergi ke Yogya bersama Darmi. Sepuluh hari kemudian Darmi pulang ke suaminya, sedang Karsiman tinggal di rumah kerabatnya. Dari tempat itulah Karsiman dijemput Ukib, Kepala Kampung Cibuluh, beserta tiga orang lain dengan motor. Darmi, agaknya, yang memberi tahu di mana Karsiman berada. Warga Cibuluh sangat tersinggung oleh ulah Karsiman yang dianggap melarikan istri orang. Mereka lalu menginterogasi Karsiman di Balai Kampung. Suasana berkembang semakin panas. Seseorang lalu menghantam Karsiman, disusul seorang lain dan lainnya, termasuk suami Darmi. Melihat siksaan itu, istri Ukib tak tahan, pingsan. Adalah Karso yang kemudian dianggap otak pembunuhan - dan itu tak disangkalnya. Beberapa penduduk menyiapkan lubang kubur di pemakaman desa. Menjelang tengah malam Karsiman - dengan hanya mengenakan celana dalam - digiring sekitar 50 orang ke liang kuburnya. Tali plastik melilit di leher, dibuat simpul, dan dipakai untuk menuntun Karsiman seolah menarik kerbau. Malam itu karung goni, tumpukan tanah, menutupi jasad Karsiman. Bahkan hampir menutup berita kematiannya. Tak jelas sebenarnya apa yang telah diperbuat Karsiman terhadap Darmi. Pengaduan yang diterima polisi bukan saja Karsiman telah membawa lari Darmi. Namun, "Ia juga diadukan merampas sebelas gram perhiasan Darmi," kata polisi. Tapi di kampungnya sendiri, Almarhum dikenal tidak berperangai buruk, selain kebiasaannya uring-uringan pada diri sendiri dan orangtuanya, karena sering merugi dalam jual-beli motor. Kelemahan lain adalah kesukaannya kawin. Istri yang dibawanya bertransmigrasi adalah wanita kelima yang dinikahinya. Namun, tak terbetik cerita bahwa ia terlibat kasus dengan wanita yang tak dinikahi. "Setiap ia suka perempuan, ia pasti mau mengawininya," kata Durasim, ayah korban. Di Desa Cibuluh kejadian semacam ini bukan yang pertama kali. Dalam catatan polisi sudah tiga kali terjadi hal sejenis, dengan kasus yang berbeda. Dalam kasus ini delapan tersangka ditahan, sedang sembilan lain termasuk Ukib, yang mengaku hanya mendapat laporan bahwa Karsiman kabur -dikenai tahanan rumah. "Saya menyesal. Kami ini terdorong emosi rakyat yang sudah membludak," kata Karso. Zaim Uchrowi Laporan Didi Sunardi (Bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus