Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Korps Bhayangkara berhasil menangkap beberapa buronan high profile selama 2024. Salah satunya adalah Shi Zengdi, seorang aktor intelektual penipuan daring (online scam) yang merugikan 800 orang WNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada tahun ini kami juga telah berhasil melakukan handing over atau penjemputan dan pemulangan terhadap 10 buronan Indonesia di luar negeri. Beberapa di antaranya yang merupakan high profile," kata Listyo Sigit dalam acara Rilis Akhir Tahun 2024 yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2024 seperti dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolri menuturkan bahwa buronan high profile yang ditangkap tahun ini di antaranya adalah warga negara asing (WNA) China Shi Zengdi serta warga negara Indonesia (WNI) Lisni dan Andi Herdiansyah yang ditangkap di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Shi Zengdi merupakan aktor intelektual penipuan daring (online scam) yang merugikan 800 orang WNI.
"Mereka ditangkap terkait kasus perdagangan orang yang dipekerjakan sebagai online scammer," kata dia.
Penjemputan tersangka Shi Zengdi di Abu Dhabi ini berkat kerja sama police-to-police antara Divhubinter Polri, Direktorat Siber Polri, dan NCB Interpol. Zengdi kemudian diserahkan oleh pihak NCB Interpol Abu Dhabi dan telah tiba di Indonesia pada 27 Juni 2024.
Selain itu, Kapolri lebih lanjut mengungkapkan bahwa Polri juga telah membantu pemulangan tujuh WNA yang menjadi subjek red notice. "Salah satunya buronan high profile Thailand yang terlibat dalam kasus narkotika atas nama Chaowalit Thongduang," ujarnya.
Untuk diketahui, Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod ditangkap di Indonesia setelah tujuh bulan melarikan diri. Dia sebelumnya terlibat dalam kasus pembunuhan.
Adapun Polri sepanjang 2024, selain menangani buronan, juga telah menandatangani empat perjanjian kerja sama yaitu dengan Kepolisian Belanda, Kepolisian Australia, Kepolisian Kanada, dan Taipei Economic Trade Office (TETO).
Hingga saat ini Polri telah memiliki 35 perjanjian kerja sama dengan 32 negara maupun perwakilan negara untuk mencegah dan menangani perkembangan kejahatan transnasional.
Bentuk implementasi kerja sama yang dilakukan salah satunya pelatihan pengembangan kapasitas yang mana sepanjang 2024 terdapat 177 program yang diikuti 2.279 personel Polri.