Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba di Depok, Orang Tua Pernah Diingatkan Ditresnarkoba Godaannya Besar

Empat polisi yang ditangkap disebut sebagai anggota Direktorat Reserse Narkoba (Diresnarkoba) Polda Metro Jaya.

25 April 2024 | 20.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Henhen Suhendra, anggota Satuan Pertahanan Sipil (Hansip) di RT 004 RW 01 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, menceritakan pertemuannya dengan 3 anggota Polres Depok, dua malam sebelum penggerebekan 5 polisi diduga pesta narkoba. Empat dari 5 polisi itu kedapatan mengonsumsi sabu di sebuah rumah di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat malam, 19 April 2024

Pada malam itu, Henhen, 43, sedang duduk di pos jaga. Datang tiga pria mengendarai dua motor bebek dengan gelagat mencari alamat rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melihat tiga pria tak dikenal, Henhen, anggota Satuan Pertahanan Sipil (Hansip) di RT 004 RW 01 Kelurahan Tugu, langsung bertanya mereka sedang mencari apa. Mereka menjawab sedang mencari orang di RT 007. Mereka juga memperkenalkan diri dari Polres Depok.

Henhen mengatakan, ketiga orang itu tak mengenakan seragam. Mereka menyebut tengah mencari satu nama di RT 007. "Saya lupa nama yang mereka sebut. Pokoknya mereka bilang lagi cari orang, nama siapa gitu," kata Henhen kepada Tempo, Rabu malam, 24 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena Henhen tak mengenal nama orang yang dicari, mereka meminta diberi tahu rumah Ketua RT 007 di Kelurahan Tugu, Zaenal Arifin. Henhen menunjukkan rumah Zaenal, yang terletak sekitar seratus meter dari pos jaga. Ketiga pria itu lantas melaju dengan dua motor bebek mereka. "Saya baru tahu ada penangkapan saat dengar dari bocah-bocah," tutur Henhen.

Pesta narkoba ini terjadi di rumah dua anggota polisi di Kampung Palsigunung, RT 007 RW 01, Cimanggis, Depok. Malam itu polisi menangkap lima anggota polisi. Kelima anggota polisi ini, yakni Brigadir Satu FAR, Briptu FAG, Briptu IR, Brigadir DN, dan Brigadir DP. FAG, 30 tahun, dan FAR (26) adalah saudara kandung.

Kelima polisi ini digerebek anggota Unit Reserse Kriminal Polsek Sukmajaya Depok. Dari penggeledahan pada Jumat malam, pukul 23.00 WIB, polisi menemukan barang bukti 4 paket sabu di badan FAR. Polisi menemukan empat orang lainnya di dalam kamar. Mereka diduga sedang memakai sabu. Dugaan itu tambah kuat saat polisi menemukan alat hisap (Bong) di rumah itu.

Empat polisi yang ditangkap disebut sebagai anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Seorang lainnya anggota dari Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur. Setelah tes urine, polisi menyatakan empat orang positif narkoba, namun anggota Polres Jakarta Timur, DN, negatif.

Lili Ramli, Ketua RW 01 di Kelurahan Tugu, mengatakan proses penangkapan kelima orang senyap. Tak ada yang tahu adanya penggerebekan narkoba di rumah FAR dan FAG. "Saya baru tahu pas ditelepon sama teman saya. Dia polisi," tutur LIli.

Lili bercerita, kabar itu tiba di kupingnya setelah menerima telepon dari temannya, anggota polisi di Polres Depok, keesokan harinya. Polisi itu bertanya apakah dia tahu penggrebekan anggota polisi yang mengkonsumsi narkoba. Lili menjawab tidak tahu. Temannya langsung mengirim video penangkapan.

"Ini di rumah siapa?" tanya rekan Lili melalui WhatsApp.

Lili mengenal satu orang di video itu, FAG. Dia mengatakan peristiwa itu di rumah S, ayah FAR dan FAG. Tampak sekilas dalam video itu ibu FAG dan FAR.

Setelah itu Lili menelepon Asep, hansip RT 007 untuk bertanya perihal kebenaran informasi penangkapan. "Saya baru tahu siang, setelah penangkapan malam," ujar Lili.

Lili mengaku mendapatkan beberapa pertanyaan dari warganya perihal penangkapan itu. Namun Lili tak tahu kronologinya. 

Menurut Lili, Ketua RT 007 Zaenal pun tidak tahu ada warganya ditangkap karena pesta narkoba. Zaenal baru tahu setelah Lili bercerita.

Ketika Tempo mendatangi rumah Zaenal untuk menanyakan informasi penanggkapan anggota polisi yang mengonsumsi narkoba tersebut, adiknya, Sarif, mengatakan kakaknya sakit stroke dan tak mampu berjalan lagi.

"Saya enggak mungkin bangunin kakak saya karena baru selesai terapi. Saya bawa terus di rumah sakit. Dia juga enggak tahu ada masalah itu," kata Sarif di depan teras rumah Zaenal, Rabu malam.

Sarif juga tak mengetahui perihal pesta narkoba dan penangkapan lima anggota polisi di sekitar rumahnya. Padahal rumah Sarif hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat penangkapan.

Di dekat rumah Sarif, ada sebuah gang jalan setapak menurun sekitar 50 meter. Terdapat belokan ke kanan sejauh 50 meter. Sekitar empat rumah di sisi kanan dari belokan itu, terdapat sebuah rumah berlantai dua. Rumah berwarna biru muda itu dipenuhi berbagai jenis bunga dalam pot di atas pagar.

Menurut Sarif, kedua polisi muda itu termasuk anak yang pendiam. Keduanya jarang bergaul dengan pemuda setempat. Keduanya punya seorang adik, yang juga anggota polisi. Setelah kabar penangkapan FAG dan FAR tersebar baru diketahui bahwa penggerebekan itu menyangkut penggunaan narkoba.

Lili tak menyangka peristiwa itu menimpa dua putra S, karena S dikenal warga sebagai orang yang kerap menolong dan ramah dengan tetangga. Dia juga suka menegur warga lain. Lili kerap saling sapa saat S berolahraga pagi atau pulang dari pasar. "Pak S itu sesepuh di sini. Orangnya baik," ucap Lili.

Lili bercerita S pernah diingatkan seorang anggota TNI, warga setempat, setelah tahu dua putranya bertugas di bagian Ditresnarkoba. "Pak, masuk ke situ (Ditresnarkoba) godaanya besar. Hati-hati anak-anak itu," ucap Lili, menirukan ucapan anggota TNI kepada S.

Pilihan Editor: Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus