Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kasus Borgol Tak Bisa Dibuka Berulang, Kenali Sejarah Borgol Sejak Abad ke-18

Selama berabad-abad, borgol telah dideskripsikan secara beragam sebagai belenggu putar, setrika, gelang, dan borgol itu sendiri.

12 Desember 2021 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Borgol. mentalfloss.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pada Jum’at, 10 Desember 2021, Personel Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), atau biasa disebut Damkar di kantor sektor Pulogadung menolong seorang tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur lantaran borgol di tangannya tak bisa terbuka.

Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan sekitar pukul 22.25 WIB kemarin malam, seorang staf Kejari Jakarta Timur bernama Tuhu datang ke kantor Gulkarmat Sektor Pulogadung.

Ia membawa seorang tahanan bernama Rizki Pratama, 32 tahun. "Di tangan kanannya terdapat borgol yang tidak bisa terlepas," kata Gatot lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 11 Desember 2021.

Hal ini cukup sering terjadi karena berbagai alasan mulai dari, kunci borgol yang menyangkut atau patah di dalam lubang, hingga permasalahan lainnya. Hal ini tidak lepas dari material hingga bentuk borgol yang digunakan pada saat ini.

Selama berabad-abad, borgol telah dideskripsikan secara beragam sebagai belenggu putar, setrika, gelang, dan borgol.

Pabrikan besar pertama adalah perusahaan Hiatt Handcuff, yang didirikan pada tahun 1780.

Jumlah gaya dan penggunaan borgol mulai familiar sekitar tahun 1850 ketika dunia barat menjadi lebih mobile dan urban. Kejahatan meningkat secara tak terkendali dengan ledakan populasi, seperti halnya penangkapan penjahat.

Mengangkut tahanan dari kantor polisi ke penjara dan gedung pengadilan hingga kembali lagi hanya dapat dilakukan dengan borgol, yang pada dasarnya menempatkan pelaku dalam situasi penguncian yang aman lebih cepat dengan lebih sedikit resiko tahanan tersebut kabur.

Menurut Maurice Moser dari Scotland Yard—markas pusat bagi Metropolitan Police Service, Inggris—menceritakan tentang seorang perwira polisi Prancis yang menangkap seorang pencuri namun tanpa menggunakan alat pengikat untuk mengamankan seorang pencuri tersebut. tanpa tedeng aling, polisi tersebut memotong kancing yang terdapat di suspender seorang pencuri dan menjadikannya borgol.

Berdasarkan kanal blueline.ca, Moser dipandang sebagai ahli borgol modern pada tahun 1894.

Di zaman ini pula terdapat istilah copper yang menjadi ungkapan slang untuk petugas polisi yang sering menangkap pencuri.

Kata tersebut diambil dari istilah kuno milik Anglo-Saxon yang berarti menangkap atau cop. Dari istilah ini pula nama borgol dalam Bahasa Inggris digunakan, handcop.

GERIN RIO PRANATA

Baca juga: Sering Bertengkar, Pasangan Kekasih di Ukraina Sepakat Borgol Tangan Bersama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus