Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Karena menyimpan beberapa replika senjata api, Al Afkoni, 42 tahun dari Tangerang merasa cap terduga teroris yang salah alamat, membuat kehidupannya terusik.
"Syok saat kejadian enggak, karena waktu itu Senin, 23 Oktober 2017 saya sedang tidak di tempat. Tapi secara psikologi ini mengganggu saya. Lihat perkembangan dalam beberapa laporan ," kata Afkoni ketika dihubungi Tempo, Selasa malam, 24 Oktober 2017.
Baca : Ini 10 Pucuk Replika Senjata Api Warga Tangerang yang Disita TNI
Afkoni mendapat informasi awal dari telepon tetangga yang memberitahu sekaligus mempertanyakan bahwa rumahnya digerebek tentara. "Saya terima informasi rumah saya digerebek tentara, jumlahnya lebih 20 orang. Mereka bersenjata,"kata Afkoni.
Pada saat kejadian Afkoni sedang bekerja, sehari - hari dia menyewakan kendaraan untuk angkutan barang. "Saya pulang malam langsung datang ke Polsek Cisoka, dan menanyakan ke polisi, rumah saya digerebek tentara ada apa?" kata dia.
Sampai rumah sekitar pukul 03.00 kondisi rumah sudah ada garis polisi. "Saya masuk dan kondisi dalam rumah saya berantakan, barang barang berubah posisi," kata Afkoni. Termasuk kasur juga posisi terbalik, Afkoni menambahkan.
Belum habis pikir, paginya dia duduk di teras rumah. "Seluruh orang yang lewat depan rumah saya menunjuk - nunjuk rumah saya," kata Afkoni.
Afkoni mengatakan secara sosial dia sudah terhukum sebagai terduga teroris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya bukan orang baru di kampung ini, Ketua RT tahu saya simpan senjata airsofgun dan tidak pernah saya bawa keluar apalagi menakut - nakuti orang," kata Afkoni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin 23 Oktober 2017, pukul 16.30 sejumlah anggota TNI bersenjata mendatangi rumah Afkoni di Kampung Baru Cibayana Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang.
Mereka kemudian menyita senjata airsoft gun, tiga pucuk dipajang di dinding dan selebihnya rusak ditumpuk.