Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kekasih di kamar nomor 3

Si perempuan beralasan mengurus bisnis padi. ia tewas bersama pacarnya yang polisi itu di sebuah hotel.

1 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Kekasih di kamar nomor 3
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MAYAT Eri Susila, 26 tahun dan Nurasmiaty, 39 tahun ditemukan di kamar nomor 3 di Hotel Yuriko, Bukittinggi, tengah Juli yang lalu, hampir tanpa busana. Nur miring di ranjang. Tangannya mengalang leher seperti orang kedinginan. Tubuh Eri tertelentang di karpet seraya memegang perut. Polisi sulit memastikan penyebab kematian pasangan bukan suami-istri itu. "Tak ada benda tajam atau petunjuk lain yang mungkin menyebabkan mereka tewas," kata Letnan Kolonel Nazwar Rismadi, Kapolres Bukittinggi, pada Fachrul Rasyid dari TEMPO. Pemeriksaan di tempat kejadian dan otopsi belum memberi petunjuk apakah mereka itu dibunuh atau bunuh diri. Perhiasan dan uang Rp 700.000 milik korbanditemukan utuh. Semula polisi curiga wanita itu dibunuh Eri. Sersan dua di Puskodalops Polda Riau itu mengira si kekasih hamil tiga bulan. Ternyata, dari pemeriksaanforensik, dalam rahim Nur ada benjolan tumor. Penyidikan kemudian ditujukan pada alat pemanas air di kamar hotel yang menggunakan gas. Dari pemeriksaan paruparu dan darah, yang dilakukan di Labkrim Mabes Polri, Jakarta, disebutkan mereka tewas akibat menghirup gas. Eri dan Nur masuk ke kamar nomor 3 hotel itu Sabtu malam. Ketika room boy mengetuk pintu kamar Senin pagi, tidak ada yang terbangun. Setelah diintip melalui jendela, ketahuan pasangan itu tak bergerak lagi. Menurut perkiraan dokter yang memeriksa mayat, keduanya meninggal 6-8 jam sebelum ditemukan. Hasil visum memastikan ada pembesaran di dubur Nur akibat berhubungan seks anal. "Diduga, Nur bersama Eri mengalami kelainan seks," kata sumber di Mabes Polri. Nurasmiaty, menikah dengan lelaki yang bekerja di Caltex pilihan orang tuanya. Kehidupan wanita cantik yang bertubuh sintal ini sedikit terangkat, tapi perkawinannya itu kurang bahagia, karena suaminya bukan bujangan. Belakangan Nur memadu kasih dengan Eri. Dan hubungan itu membawa kematian mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus