Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pelampiasan jambu lik bani

Dengan bantuan istrinya, seorang bapak dituduh menyebadani anak berumur enam tahun. "enggak apa-apa, yen," kata Siti.

1 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENEMUKAN istrinya tidak perawan lagi, bukan persoalan bagi Achmad Subandi. Yang penting baginya ada penggantinya: memerawani Yeyen (bukan nama asli),anak tetangga. Keperawanan itu disediakan sendiri oleh istrinya, Siti Aminah. Akibatnya, mereka disidangkan oleh Hakim Hupojo di Pengadilan NegeriBanyuwangi, Jawa Timur, Rabu dua pekan silam. Perbuatan nista terhadap Yeyen itu terjadi di Desa Buluagung, Banyuwangi, pertengahan Februari lampau. Siang itu, gadis kecil enam tahun ini asyik bermain dengan Tri Wahyuni, anak terdakwa. Kemudian Achmad Subandi, 37 tahun, mengajak Yeyen masuk ke rumahnya, dan Tri disuruh bermain di rumah tetangga. Yeyen tak berontak ketika digendong dan dibaringkan di tempat tidur oleh Achmad. Di kamar itu sudah menunggu Siti Aminah, 30 tahun. Yeyen diam ketika Siti menurunkan celana dalamnya. Pada saat Siti membantu suaminya "bekerja", anak itu masih tenang saja. Yeyen baru meronta setelah merasakan "perkakas"Achmad. Tapi ia tidak berdaya. Kakinya dikangkangi dan dipegangi Siti kuat-kuat. Sambil mempesiangi keperawanan Yeyen, Achmad menyumpalkan tangannya ke mulut anak tersebut. Ketika Yeyen kesakitan, Siti menenangkannya. "Enggak apa-apa,Yen. Sekarang sakit, besok enak," katanya pada anak yang jadi tumbal keperawanan dirinya itu. Jaksa tak mengungkapkan berapa lama acara gila yang dilakukan Achmad itu berlangsung. Yang jelas, ketika siuman, anak itu sudah berpakaian lengkap. "Jangan ceritakan kepada siapa pun, nanti kamu kualat. Bisa seperti jambu mente yang kepalanya di bawah," ancam Achmad. Ancaman itu mengena. Yeyen tidak mengadu, bahkan membersihkan sendiri pakaiannya yang kena noda darah. Dan besoknya, Achmad kembali mengulangi perbuatan terkutuk itu. Kali ini tanpa bantuan Siti. Yeyen diam saja, karena bapak tiga anak itu kembali mengancam. Setelah mengalami penyaniayaan seks, perilaku Yeyen tampak aneh. Murid taman kanak-kanak ini jarang duduk di dalam kelas. Uwaknya, Siran, sering melihatkeponakannya itu menggesekkan kemaluannya di pohon. "Yeyen juga acap memeluk tiang rumah," katanya. Sejak umur empat tahun, anak pasangan Katiyo danRatnawati, warga Desa Pasanggaran, Banyuwangi, itu tinggal di rumah uwaknya tadi. "Tiap ditanya, Yeyen mengaku sakit perut," ujar Siran. Ketikadimandikan, ada cairan keluar dari alat kelaminnya yang membengkak. Yeyen tidak mau mengaku, takut dikutuk. Setelah dibujuk, akhirnya ia mengaku disebadani Lik Bani, nama akrab Achmad. Pengakuan Yeyen ini dibenarkan Tri Wahyuni. Menurut Tri, ia melihat dua kali bapaknya menggendong Yeyen ke rumahnya. Hasil visum dokter menunjukkan, alatkelamin Yeyen rusak. Perbuatan Achmad dan Siti dinilai Jaksa M. Rauf mengotori jiwa Yeyen dan menyuramkan masa depannya. Jaksa menuntut mereka agar dihukum penjara 6 dan 3 tahun. "Perbuatan mereka sudah direncanakan danketerlaluan," katanya. Keputusan hakim akan ditetapkan 3 Agustus ini. Siti, janda tanpa anak, dinikahi Achmad pada tahun 1979. Belakangan, kepada istrinya, bapak tiga anak ini mengutarakan keinginannya untuk menikmati bagaimana rasa keperawanan seorang wanita. Karena Siti diancam akandiceraikan, akhirnya pasrah dan mengizinkan suaminya mencari perawan. Di persidangan yang sudah berjalan sepuluh kali itu, Achmad dan Siti selalu membantah. "Saya tidak memerkosa. Memangnya saya ini edan? Ketika diperiksa polisi, saya terpaksa mengaku, karena tidak tahan lagi disiksa," kata Achmad kepada TEMPO. Bambang Aji dan Silawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus