Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Menguji alibi sembiring

Komplotan sindikat narkotik yang membunuh Steven Adam tengah diadili. Sesudah Nicodemus divonis penjara, giliran Johny Sembiring diadili. (krim)

8 Desember 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LETNAN Kolonel Penerbang Steven Adam jelas dibunuh oleh sindikat narkotik, komplotannya sendiri. Bekas pilot helikopter kepresidenan pada zaman Soekarno yang terakhir menjadi pervira penuntun di Sekolah Staf TNI AU, Jahrta, itu mulanya mengancam karena piutangnya sebesar Rp 50 juta tak juga dilunasi. Sebelum ancaman dilaksanakan, kompanyonnya ternyata lebih dahulu menembaknya mati, dinihari 29 Mei 1983 lalu, di rumahnya di Cimanggu, Bogor. Tujuh orang terdakwa, yang oleh jaksa dituduh terlibat membunuh perwira yang tengah dipromosikan menjadi atase militer di AS itu, kini diadili di Pengadilan Negeri Bogor. Joni Sembiring, 51, dituduh menembak dengan pistol yang dipinjamnya dari Kapten Nicodemus Toasuun. Nico sendiri, bekas kepala Bagian Operasi Polres Bogor sudah divonis 18 tahun penjara dan dipecat sebagai polisi. Pengadilan militer menyatakan ia bersalah, terlibat membunuh Steven, yang sebelumnya biasa menyuplai narkotik baginya. Selain Joni, diadili juga Robert dan adiknya, Wallen, serta Leonardus, Hilal, Benny dan Awang. Robert, pekan lalu, baru divonis, dalam kasus jual beli ganja, 9 tahun penjara di Bandung, sedangkan Leonardus dihukum 4 tahun karena terbukti menguasai senata api gelap. "Saya tak bersalah. Saya terpaksa mengaku, karena tak tahan siksaan. Saya sudah tua dan sudah lama tobat," kata Joni kepada TEMPO. la, juga keenam rekannya, mengaku punya alibi: saat pembunuhan mereka berada di tempat lain. Tapi, kata jaksa, kebenaran alibi itu nanti bisa diuji di persidangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus