Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan institusinya saat ini sedang membahas rencana pemulangan terpidana seumur hidup kasus kekerasan seksual Reynhard Sinaga dari Inggris ke Indonesia. Yusril mengatakan keluarga Reynhard juga telah berdiskusi dengan kementeriannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sedang dalami, dan juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Yusril dalam keterangan video yang diterima Tempo, dikutip Jumat, 7 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu mengatakan rencana pemulangan Reynhard ini muncul dari permintaan keluarga terpidana. Meski demikian, kementeriannya belum bisa memastikan akan mengabulkan permintaan keluarga tersebut karena masih diskusi tahap awal dan perlu mempelajari hukum yang berlaku di Inggris.
"Sedang kami koordinasikan dan kami pelajari," kata dia.
Yusril Ihza Mahendra juga menyatakan jangan sampai pemulangan Reynhard ini justru menimbulkan masalah baru. Selain mesti dikurung dalam penjara dengan keamanan tinggi seperti di Nusakambangan, Yusril mengatakan langkah ini juga bukan pekerjaan ringan.
"Jangan dianggap kerjaan kita itu jadi ringan, berat juga. Orang ini kalau dibebaskan seperti napi biasa, akan menimbulkan masalah-masalah baru lagi," ujar Yusril.
Reynhard Sinaga, 41 tahun, merupakan terpidana kasus serangan seksual di Inggris. Dia mendapat vonis penjara seumur hidup, minimal 40 tahun dari pengadilan Manchester pada Januari 2020. Reynhard terbukti bersalah melakukan 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda.
Pelajar Indonesia itu menghabiskan lebih dari satu dekade membius dan memperkosa laki-laki di kediamannya di Manchester, Inggris. Dia menyamar sebagai pria baik hati kepada orang-orang yang terpisah dari teman-temannya pada malam hari di kota Manchester.
Pelaku penyerangan seksual ini akan memulai percakapan dan mengundang para korban ke kediamannya dan akhirnya membius mereka. Korbannya berkisar antara 18 hingga 36 tahun, tetapi usia rata-rata adalah 21 tahun, kata Pengadilan Manchester.
Sebagian besar korban adalah pelajar dan ada pula yang masih bersekolah, termasuk keenam mantan yang lepas dari cengkeramannya dan menyebabkan Reynhard ditangkap.
Kejahatannya terungkap pada Juni 2017 setelah korban terakhirnya, seorang pemain rugby berusia 18 tahun, terbangun saat sedang diperkosa dan melawan.
Korban tersebut memukuli Reynhard hingga dia harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi awalnya justru menangkap korban yang memukuli Sinaga. Namun, setelah penyelidik memeriksa iPhone Sinaga, mereka menemukan lebih dari 3 terabyte video kekerasan seksual yang dilakukan Reynhard Sinaga.
Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.