Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Misteri kepribadian jamak

Bennet braun, psikiater dari chicago menemukan teori "kepribadian". setiap orang normal mempunyai kepribadian lebih dari satu (jamak). berubahnya kepribadian dapat mempengaruhi perubahan fisik.

30 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANDA ingat film Psycho? Sangat mencekam, bukan? Kejanggalan jiwa yang digambarkan Alfred Hitchcock di situ terasa scpcrti hal yang benar-benar nyata. Orang-orang pun mempertanyakan apakah itu bukan khayalan Hitchcock belaka. Jawabnya: tidak. Kepribadian jamak penuh misteri yang ditampilkan oleh sutradara kenamaan itu ternyata memang ada, bahkan sudah dikenal sejak seabad lalu. Namun, Hitchcock memang tak berhenti hanya pada teori. Secara sangat filmis ia berhasil memvisualkan bagaimana manusia yang berkarakter jamak ini berubah-ubah pribadinya. Dan perubahan itu bisa ekstrem, bahkan sampai ke perubahan fisik. Ketika itu bahkan Hitchcock, yang diakui dunia film sebagai maestro dalam suspense, menganggapnya sebagai khayalan. Namun, penelitian mutakhir di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rekaan sutradara dan pengarang kisah-kisah misteri itu ternyata ada benarnya. Psycho, dengan pemain utama Anthony Perkins, mengisahkan seorang lelaki pemilik hotel yang memiliki tiga pribadi, yakni kepribadiannya sendiri, kepribadiannya sebagai anak, dan kepribadian ibunya. Pada saat saat tertentu, ia dirasuki kepribadiannya yang tak dewasa, lalu pada saat lain ia menjadi ibunya sendiri. Psycho menjadi kisah aneh, karena sang ibu selalu cemburu bila si anak jatuh cinta. Celakanya, anak yang naif itu justru sangat mudah jatuh hati. Kisah jadi mencekam ketika anak ini terpikat pada seorang tamu wanita yang menginap. Sang ibu -- yakni pribadinya yang satu lagi -- bukan hanya cemburu, tapi memutuskan untuk membunuh wanita itu. Pembantaian pun terjadi. Dengan imajinasinya yang kaya, Hitchcock mendramatisasikan bagaimana perubahan kepribadian bisa mengakibatkan perubahan wajah, suara, perilaku, memori dan emosi yang terkandung di dalamnya. Walau penonton menyadari bahwa realita itu hanya ada dalam film, Psycho yang sangat sugestif itu seperti menyarankan kenyataan yang sebenarnya. Kini imajinasi Hitchcock terbukti benar. Dr. Bennet Braun, seorang psikiater dari Rush-Presbyterian St-Luke's Center, Chicago, menemukan bahwa perubahan fisik memang terjadi di saat pribadi tokohnya berubah. Sampai guratan wajah, misalnya, bisa hilang dalam perubahan itu. Oktober mendatang, penemuan yang menakjubkan ini akan dibicarakan secara khusus di Chicago, Amerika Serikat. Sebuah pertemuan internasional akan diadakan di sana, khusus membahas hasil penelitian mutakhir tentang kepribadian jamak. Di situ, Braun akan menurunkan laporan lengkap tentang penelitian yang sudah puluhan tahun dilakukannya. Di pusat kesehatan yang dikelolanya, Braun meneliti 10 orang yang berkepribadian jamak. Menurut psikiater ini, gejala berkepribadian banyak bisa ditemukan pada hampir setiap orang. Dengan kata lain, orang normal umumnya mempunyai kepribadian lebih dari satu. Kejanggalan yang sebenarnya normal ini tumbuh di masa kanak-kanak. Perubahan emosi yang cepat pada anak-anak, seperti tiba-tiba menangis kemudian tiba-tiba tertawa, adalah tanda kepribadian jamak. Pada usia sekolah, gejala itu semakin jelas. Sering ditemukan, sikap seorang anak di rumah dan di sekolah sangat berbeda. Ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kepribadian sekolah dan kepribadian rumah. Dalam bentuknya yang ekstrem, kepribadian jamak merupakan kelainan jiwa, yang berasal dari masa kanak-kanak yang suram. Ini menurut teori psikologi. Dan gejala ini umumnya menghinggapi anak-anak yang diperlakukan kasar dan ditekan secara berlebihan. Kepribadian jamak tumbuh pada anak-anak sebagai mekanisme untuk menetralkan serangan. Dengan kata lain, anak-anak malang itu mengadaptasi bermacam-macam kepribadian, untuk menghilangkan trauma kejiwaan yang mereka alami. Dengan menjadi orang lain, mereka bisa melupakan keadaannya. Celakanya, beberapa cabang kepribadian ikut tumbuh dan terbawa sampai dewasa. Belakangan, Braun menemukan, cabang-cabang kepribadian itu juga mencetak dalam kondisi fisik orang yang bersangkutan. Contohnya, seorang pasien Braun bernama Timmy. Dalam keadaan normal, ia suka minum air jeruk dan tubuhnya tidak memberi reaksi apa-apa. Tapi salah satu pribadi Timmy ternyata alergi terhadap air jeruk. Bila pribadi yang peka air jeruk itu muncul, minuman yang setengah jam lalu tidak menimbulkan apa-apa tiba-tiba mengakibatkan serangan alergis. Ketika fisik Timmy diperiksa, segalanya menjadi jelas. Senyawa hestamin -- penimbul alergi -- ditemukan cukup banyak dalam darahnya. Namun, ajaib, ketika pribadi Timmy yang asli hadir kembali -- bahkan sewaktu serangan alergis lagi meruyak darahnya tiba-tiba normal lagi dan bengkak-bengkak itu kontan hilang. Pada penderita lain, perubahan terlihat di peredaran darah. Ketika perubahan kepribadian terjadi, detak jantung dan peredaran darah pasien kacau, seperti kehilangan orientasi. Perubahan ini terjadi selama empat menit. Denyut nadi baru kembali normal ketika salah satu pribadi sudah meraga sepenuhnya. Dan terlihatlah kejanggalan yang sulit dipercaya: tekanan darah yang biasanya normal pada 90/60 tiba-tiba bisa stabil pada 150/110. Yang paling tidak masuk akal adalah apa yang terjadi atas diri seorang pasien wanita. Penyandang kepribadian jamak ini mempunyai tiga pribadi: yang satu berusia 5 tahun, kedua 17 tahun, dan lainnya 35 tahun (usianya kini). Bola mata kiri wanita ini cedera akibat pukulan keras ketika ia berusia sekitar 10 tahun. Pada keadaan wajar, cedera di mata kiri itu terlihat sebagai guratan kecil pada bola mata. Di samping itu, kondisi saraf matanya tidak seimbang. Keajaiban timbul bila pribadi pasien ini pindah pada pribadi 5 tahun. Sungguh luar biasa, cacat yang berupa guratan pada bola mata itu tiba-tiba hilang. Pemeriksaan optamologis menunjukkan bahwa jaringan saraf matanya saat itu benar-benar normal. Dr. Frank Putnam, psikiater pada National Institute of Health, memperkirakan, penemuan Braun mungkin akan mengguncangkan ilmu kedokteran. Menurut Putnam, bila benar ada hubungan antara kepribadian dan keadaan fisik, bukan tidak mungkin diupayakan pengobatan kanker, dengan mengubah kepribadian orangnya. Jim Supangkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus