Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan pembunuhan 4 anak di Jagakarsa oleh ayahnya sendiri harus dikaitkan dengan perkara kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pelaku pada istrinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehari sebelum melakukan pembunuhan pada anak-anaknya, Panca Darmansyah, menganiaya istrinya, D, hingga membuat korban dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu. Panca juga sudah dilaporkan ke Polsek Jagakarsa atas kasus KDRT ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesan “Puas Bunda tx for all,” yang diduga ditulis Panca, menurut Reza, menyiratkan amarah hebat di balik kesedihan berat. “Apa gerangan kesedihan yang membuat orang gelap mata menghabisi darah daging sendiri,” ucap dia
Reza menyebut empat anak itu menjadi korban balas dendam yang dirasakan suami pada istrinya. “Karena aku kehilangan, maka giliran istri juga merasa kehilangan,” ucapnya.
Menurutnya, empat anak tersebut menjadi sasaran pengganti ketika Panca tidak memungkinkan menyalurkan amarahnya ke istri. “Asumsinya adalah tulisan tersebut dibuat oleh terduga pelaku sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik PION Clinician, Astrid WEN, menilai Panca tidak bisa mengontrol amarahnya. Hal ini berujung pada KDRT ke istrinya dan pembunuhan 4 anaknya. Untuk mengungkapnya, harus ada tes kejiwaan. “Tapi itu bisa juga satu hal yang direncanakan,” ucap dia.
Menurut Astrid, orang yang memiliki masalah kejiwaan atau mental tak melulu gelap mata hingga bisa melakukan pembunuhan seperti Panca. Ada yang mentalnya terganggu, tapi masih bisa melihat realita dan mengontrol emosinya.
Astrid mengimbau masyarakat segera berkonsultasi dengan psikolog jika merasakan tanda-tnda gangguan kejiwaan. “Minta bantuan untuk mengendalikan diri jika ada tanda-tanda,” katanya.
Kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa ini berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau bangkai dari dalam rumah kontrakan pelaku pada 6 Desember 2023. Warga pun mendobrak pintu rumah tersebut dan mendapati empat jenazah anak-anak berjajar di atas kasur di dalam kamar.
Warga juga mendapati Panca Darmansyah, 41 tahun, terbaring lemas di kamar mandi dengan luka sayat dan pisau di dekatnya.
Polisi menetapkan Panca sebagai tersangka pembunuhan 4 anak. Pembunuhan ini terjadi pada Ahad, 3 Desember 2023, sehari setelah Panca melakukan KDRT pada istrinya. Usai membunuh anak-anaknya, Panca mencoba bunuh diri.
Aksi pembunuhan diduga sudah dipersiapkan. Pasalnya Panca sengaja merekam kejadian KDRT, termasuk sebelum, saat, dan setelah membunuh empat anaknya.
Laki-laki itu menyekap anaknya dengan tangan selama 15 menit per orang dalam keadaan sadar hingga tewas. Dia mengeksekusi anaknya dari yang berumur paling muda hingga tertua.
Korban diketahui berinisial V (perempuan 6 tahun), S (perempuan 4 tahun), AS (laki-laki 3 tahun), dan AK (laki-laki 1 tahun).