Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maryam, 45 tahun, istri pengacara yang tewas ditembak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengatakan suaminya mendapatkan ancaman sebelum peristiwa penembakan terjadi. Rudi tewas ditembak di bagian kepala pada Selasa malam, 31 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maryam mengatakan, ancaman itu dilakukan pihak yang tengah berperkara terkait sengketa lahan. Dalam sengketa itu, Rudi bertindak sebagai salah satu kuasa hukum dari pihak yang sedang bertikai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang saya curigai ada yang dua kali terlihat dan dia selalu melihat rumah saya, saya kenal dia dan dia berhubungan dengan perkara,” kata Maryam dalam keterangan video yang diterima Tempo, Selasa, 7 Desember 2025.
Maryam mengatakan, orang yang sama juga pernah melontarkan nada ancaman kepada suaminya sebulan sebelum penembakan. Dia mencurigai sosok di balik penembakan suaminya terkait dengan proses sengketa lahan yang sedang berlangsung. “Dia berbicara kepada suami saya ‘semoga kamu bisa tinggal lebih lama di Pattuku Limpoe,” kata Maryam.
Ketua Tim Pencari Fakta dari Peradi Makassar, Tajuddin Rachman, mengatakan telah menelusuri perkara yang ditangani Rudi S. Gani. Dia menduga motif penembakan terkait dengan kasus penyerobotan lahan. Rudi, kata dia, merupakan kuasa hukum yang dirugikan atas penyerobotan lahan itu.
“Kami telah mengerucut kepada tiga orang. Tetapi saya tidak bisa membeberkan karena itu kewenangan polisi,” kata Tadjuddin melalui sambungan telepon, Selasa, 7 Januari 2025.
Terkait dengan kasus ini, polisi menyita 11 pucuk senapan angin milik warga di sekitar rumah Rudi S. Gani, Selain itu, polisi juga telah memeriksa 18 saksi. Namun, hingga kini polisi masih memburu pelaku penembakan terhadap Rudi.
“Senapan angin yang disita akan kami periksa di lab forensik untuk uji balistik,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Didik Supranoto, kepada Tempo, Selasa, 7 Desember 2025.
Didik mengatakan saat ini polisi telah menurunkan tim gabungan guna menangkap pelaku. Dia belum bisa memastikan apakah pelaku penembakan tersebut berkaitan dengan perkara yang sedang diurus Rudi.
Rudi S Gani, 49 tahun, tewas ditembak di rumahnya, beberapa jam sebelum malam pergantian tahun baru. Polisi menemukan proyektil berkaliber 8 milimeter di tulang leher bagian belakang korban.
Hasil autopsi menunjukkan adanya tembakan peluru senapan angin tepat mengenai bagian bawah mata kanan korban, hingga tembus ke tulang leher belakang. Insiden penembakan terjadi sekitar pukul 21.50 WITA. Ketika itu, Rudi dan beberapa anggota keluarganya tengah bersantap di ruang tamu. Berdasarkan keterangan anggota keluarga yang berada di TKP, terdengar suara tembakan dari luar rumah sebelum Rudi tergeletak bersimbah darah.
Polisi mengatakan kondisi bangunan tempat Rudi ditembak saat itu masih dalam proses pembangunan. Pelaku diduga lebih leluasa menentukan jarak tembak dan target.