Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Ken Admiral, Irwansyah Putra Nasution menyebut keluarga kliennya itu mendapatkan teror seusai mengungkap kasus penganiayaan yang diduga melibatkan AKBP Achiruddin Hasibuan. Dia mengatakan teror yang terjadi tersebut bernuansa magis atau santet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rumah keluarga dilempari jeruk purut oleh orang tak dikenal,” kata Irwansyah ketika dihubungi Ahad, 30 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Irwansyah mengatakan pihak keluarga belum mengetahui siapa pelaku teror tersebut. Menurut dia, selain jeruk purut, rumah keluarga Ken juga sempat dilempar batu. Menurut dia, pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian. “Magic-magic gitulah, makanya kami tidak tahu siapa pelakukanya, kami serahkan ke polisi untuk menyelidikanya,” kata dia.
Peristiwa teror di rumah keluarga Ken di Medan itu juga sempat diungkap oleh selebgram, Dinda Safay melalui akun Instagramnya. Dinda adalah kakak kandung Ken Admiral. Dalam unggahan itu, Dinda menyebut peristiwa teror terjadi pada Jumat dini hari, 28 April 2023.
Di unggahan tersebut, Dinda juga membagikan foto yang memperlihatkan kembang dan jeruk purut yang dibelah menjadi empat bagian berserakan di halaman rumahnya.
Penganiayaan Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral terjadi pada 21 dan 22 Desember 2022. Penganiayaan tersebut bermula dari percakapan lewat aplikasi WhatsApp. Ken menanyakan kepada Aditya mengenai hubungannya dengan perempuan berinisial D.
Dari percakapan itu, keduanya kemudian bertemu di SPBU Jalan Ringroad Medan pada 21 Desember 2022 pukul 22.00 WIB. Pertemuan itu berujung pada aksi perusakan mobil Ken Admiral oleh Aditya. Pada dini hari berikutnya, Ken dan sejumlah temannya mendatangi rumah Aditya dengan maksud meminta ganti rugi kerusakan mobil.
Dalam pertemuan itulah diduga terjadi penganiayaan terhadap Ken. Achiruddin disebut menyaksikan penganiayaan itu, namun hanya diam saja dan bahkan melarang anaknya dilerai. Ken lantas mengadukan hal ini ke Polrestabes Medan namun kasusnya tak kunjung diselesaikan.
Kasus ini diambil alih oleh Polda Sumut setelah video rekaman penganiayaan Ken Admiral itu viral di media sosial. Akibat dari kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral itu itu, AKBP Achiruddin Hasibuan mendapatkan penahanan khusus alias ditahan oleh Bidang Propam Polda Sumut.