Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih menelusuri penyebab pasti kematian dari 7 remaja yang mayatnya ditemukan di kali Bekasi. Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengatakan kasus ini perlu berbagai pembuktian lebih dulu. "Memang tidak bisa mengambil kesimpulan secara terburu-buru," katanya saat dihubungi, Senin, 23 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, perlu menunggu hasil scientific crime investigation yang dilakukan kepolisian. Pembuktian dan analisis melalui autopsi jenazah, olah tempat kejadian perkara, meminta keterangan saksi. Selain itu juga perlu mencari identitas korban, meminta keterangan keluarga korban dan petugas yang melakukan patroli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum meninggal, tujuh korban yang merupakan remaja itu diduga sebagai pelaku tawuran. Pihak kepolisian menyebut mereka lompat ke sungai karena takut melihat polisi yang sedang patroli. "Tak kalah penting kalau mereka melompat ke sungai, di mana lokasinya, bukan hanya lokasi di mana mayat ditemukan," ucap Bambang Rukminto.
Kemarin, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Wira Satya Triputra, mengatakan tidak ditemukan luka terbuka terhadap semua jenazah dan tidak ada patah tulang pada alat gerak. Namun untuk hasil yang lebih detail akan dilakukan autopsi pada Senin, 23 September 2024.
Saat ini tujuh jenazah masih berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Wira mengatakan dua dari tujuh mayat remaja yang sudah diketahui pun baru dari foto. “Masih ada beberapa yang belum diidentifikasi, nanti detailnya dari Pusdokkes” ucap Wira di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, kemarin.
Sebelumnya, tujuh mayat tersebut ditemukan di kali dekat Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu, 22 September 2024. Mereka ditemukan oleh seorang warga pada pagi hari di sekitar lokasi.
DEDE LENI MARDIANTI berkontribusi dalam penulisan artikel ini.