Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Polda Papua Antisipasi Pergerakan Kelompok Bersenjata ke Timika

Polda Papua memperluas pengamanan ke area Kota Timika menyusul kontak senjata yang terjadi di wilayah Pegunungan Tembagapura.

24 Oktober 2017 | 11.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas keamanan melakukan penjagaan di pos pemeriksaan di Kawasan MP66 Hidden Valley, Mimika, Papua (18/8). Pemeriksaan tersebut untuk melakukan pengecekan kendaraan serta kelengkapan identitas karyawan PT Freeport yang akan memasuki kawasan Tembagapura. ANTARA/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Timika - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya meluaskan antisipasi pengamanan pergerakan kelompok kriminal bersenjata hingga ke area Kota Timika. Hal ini menyusul kontak senjata yang terjadi antara kelompok kriminal bersenjata dan Kepolisian RI di wilayah pegunungan distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

"Pengelolaan keamanan yang di atas (wilayah Pegunungan Mimika), termasuk di area kota, tentu merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Penanganan juga kami lakukan, termasuk di area Kota Timika," kata Boy di Timika, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca: Dua Brimob Terluka Saat Baku Tembak di Tembagapura Papua

Boy mengatakan gangguan dari kelompok kriminal bersenjata tersebut merupakan ancaman yang harus diantisipasi secara konsisten. Hal itu dilakukan agar tidak lagi ada korban-korban lain, terutama dari pihak masyarakat sipil. "Tentu di wilayah perkotaan harus disikapi dari semua ancaman, termasuk mereka yang menggunakan senjata api," ujarnya.

Kendati demikian, Boy mengatakan, polisi akan mengedepankan upaya-upaya deteksi dan selalu siap siaga menghadapi semua situasi yang terjadi di dua kondisi yang berbeda, yaitu wilayah pegunungan dan perkotaan. "Jadi di kota juga demikian. Hal ini kami upayakan agar dua medan dengan karakteristik berbeda ini bisa kami kelola dengan sama baiknya," katanya.

Baca: Kronologi Penembakan Anggota Brimob Papua oleh Kelompok Separatis

Menurut Boy, anggota yang dia turunkan tergabung dalam satuan tugas pengamanan obyek vital nasional (Satgas Amole) yang ditempatkan di wilayah sekitar PT Freeport Indonesia. Anggota yang berada di kota juga telah dilatih serta mengetahui kondisi yang dihadapi.

Untuk itu, Boy berharap pihaknya diberikan waktu untuk melakukan penegakan-penegakan hukum kepada kelompok kriminal bersenjata yang telah mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di Papua. "Agar tidak ada lagi korban, khususnya dari pihak masyarakat sipil," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus