Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polda Papua Barat: Tidak Ada Sabotase dalam Hilangnya Iptu Tomi

Polda Papua Barat membantah menutupi kasus hilangnya Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun.

22 Maret 2025 | 17.24 WIB

Polda Papua Barat kerahkan 3.063 personel amankan Pilkada serentak di 9 daerah. TEMPO/Hans Arnold Kapisa
Perbesar
Polda Papua Barat kerahkan 3.063 personel amankan Pilkada serentak di 9 daerah. TEMPO/Hans Arnold Kapisa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Papua Barat membantah lembaganya menutup-nutupi kasus hilangnya Inspektur Satu Tomi Samuel Marbun atau Iptu Tomi. “Ada satu hal yang digarisbawahi dan benar-benar disangkal oleh pihak kami, terutama Pak Kapolda, (yaitu) tidak ada sabotase,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Ongky Isgunawan saat dihubungi Tempo pada Jumat, 21 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iptu Tomi diduga hanyut terbawa arus ketika menyeberangi Sungai Rawara saat mengejar kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada 18 Desember 2024. Pada waktu itu ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Teluk Bintuni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ongky membantah tuduhan adanya unsur kesengajaan dalam hilangnya Iptu Tomi. “Ini adalah operasi bukan operasi sepihak dari Polri, tapi kami bersama-sama dengan teman-teman TNI,” kata dia. Menurut dia, operasi itu melibatkan 62 orang yang terdiri dari personel Polres Teluk Bintuni, Polda Papua Barat, Brimob, dan TNI.

Menurut Ongky, operasi ini bukan merupakan penindakan, melainkan bertujuan untuk memantau benar atau tidaknya terdapat aktivitas TPNPB-OPM di titik koordinat yang mereka dapatkan. Dia mengatakan personel bergerak ke lokasi dengan berjalan kaki selama dua hari, lantaran aksesnya tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor. Sementara itu, arus sungai juga deras karena sedang musim hujan. Dalam kondisi tersebut, kata Ongky, semua perlengkapan anggota—termasuk handphone—dikumpulkan sebelum menyeberangi sungai. Sehingga yang melekat pada tubuh anggota hanya senjata panjang.

Ongky mengklaim kepolisian serius dalam mencari Iptu Tomi. Pencarian Iptu Tomi telah dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama berlangsung selama 14 hari, mulai 18 hingga 31 Desember 2024, sementara tahap kedua dilakukan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2025. Sedangkan, kata Ongky, peraturan Basarnas membatasi waktu pencarian selama tujuh hari. “Sampai dengan saat ini pihak kami tidak pernah mengatakan kata-kata almarhum dan sebagainya. Kami pasti menyebutnya Iptu Tomi, karena kami belum tahu kejadiannya seperti apa,” kata dia.

Sementara itu, keluarga menilai ada kejanggalan dalam hilangnya Iptu Tomi. Salah satu kejanggalan itu adalah perbedaan kronologi dari beberapa anggota kepolisian. Menurut istri Iptu Tomi, Riah Tarigan, informasi pertama yang dia terima dari Wakapolres Teluk Bintuni adalah perahu yang ditumpangi Tomi terbalik.

Namun, informasi berbeda datang dari Kapolres Bintuni. “Saya mendapat telepon dari Kapolres, ‘dik, Tomi tergelincir dari longboat’. Jadi ini sudah pernyataan berbeda dari Wakapolres,” kata Riah saat menemui Komisi III DPR pada Senin, 17 Maret 2025, dikutip dari YouTube DPR. Sementara itu, kata Riah, keterangan berbeda berikutnya datang dari Kepala Unit Reserse Mobil (Kanitresmob) Polres Bintuni.

Riah menjelaskan, Kanitresmob mengaku menyeberang sungai dengan berenang, yang kemudian diikuti oleh beberapa anggota. Akan tetapi karena arusnya kencang, dia mmeberi sinyal agar anggota di seberang tidak ikut menyeberang. Kemudian saat dia bejalan ke dalam hutan, terdengar teriakan dari arah sungai. Saat kembali ke sungai, dia mengaku melihat Iptu Tomi berdiri di area sungai yang airnya selutut. Berikutnya, dia melihat Tomi kemudian terduduk dan terbawa air.

Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid membantah adanya kejanggalan dalam insiden hilangnya Tomi. “Semua informasi, baik itu kronologis kejadian sampai proses pencarian, kami sampaikan ke keluarga. Mertua Iptu Tomi juga ikut dalam pencarian," kata dia saat konferensi pers di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Selasa, 18 Maret 2025, seperti dikutip Antara.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus