Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan yang disebut Miss Huang sedang dalam pencarian polisi karena ditengarai terlibat jual-beli ginjal di Kamboja. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi menuturkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan kepolisian Kamboja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita meminta kerja sama kepada kepolisian Kamboja membantu profiling, apabila memang identitas jelas, koordinasi dengan kita," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Miss Huang diduga bekerja sama dengan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang markasnya digerebek di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada 19 Juni 2023. Nama orang itu disebut oleh salah satu tersangka bernama Hanim yang sudah ditangkap Polda Metro Jaya dan tim dari Badan Reserse Kriminal Polri.
Hengki Haryadi menuturkan bahwa kepolisian Kamboja ada itikad baik membantu penyelidikan Polri. Apabila identitas Miss Huang sudah jelas, maka orang itu resmi jadi buron.
"Kita akan tetapkan tersangka, menerbitkan DPO (Daftar Pencarian Orang) dan berkoordinasi menerbtikan red notice untuk kita bisa bawa ke Indonesia," kata perwira menengah Polri itu.
Dia menuturkan, identitas kewarganegaraan Miss Huang juga belum diketahui. Penangkapan terhadapnya juga tidak mudah apabila merupakan warga negara asing yang berada di luar Indonesia.
"Itu yang kita koordinasikan, tidak serta merta kita bisa ngambil," tutur Hengki Haryadi.
Selain Miss Huang, ada sosok Profesor C yang disebut dalam keterlibatan TPPO jual beli ginjal ini. Namun, Hengki belum bisa membeberkan keterlibatan orang lain tersebut.
Sementara ini ada 122 orang korban yang menjual ginjalnya ke Kamboja. Ada 10 orang pelaku anggota jaringan TPPO yang mengorganisir para korban.
Kemudian ada satu anggota Polri Aipda M dan petugas imigrasi inisial AH yang ikut terlibat sindikat jual-beli ginjal ke Kamboja. Polisi itu membantu pelaku menghindari penangkapan, sedangkan petugas imigrasi melancarkan administrasi keberangkatan korban ke Kamboja.