Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kodam Cenderawasih Bantah Klaim OPM Tembak Guru Karena Menyamar Jadi Intel

Kapendam Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan guru yang ditembak OPM tersebut adalah warga sipil.

26 Desember 2024 | 16.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer atau Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan membantah guru yang ditembak Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah militer yang menyamar alias intelijen. "Tidak benar," ujarnya saat dikonfirmasi Tempo pada Kamis, 26 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam keterangan resminya, Candra mengatakan guru itu berinisial AT dan berusia 36 tahun. Ia adalah warga sipil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AT ditembak di kios samping Polres Puncak, tepatnya di Jalan Kago-Kimak, Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Selasa, 24 Desember 2024. Kejadian itu berlangsung pada Selasa pukul 18.40 waktu setempat.

"OPM sebagai pelaku penembakan ini telah menodai perayaan Natal warga," kata Candra.

Ia menuturkan, aparat keamanan langsung ke lokasi kejadian. Aparat gabungan TNI-Polri kemudian melakukan pengejaran.

"Jenazah korban direncanakan akan dievakuasi menuju Kabupaten Mimika," lanjutnya.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melalui juru bicaranya Sebby Sambom mengklaim bertanggung jawab atas penembakan seorang guru di Kompleks Polres Ilaga, Kabupaten Puncak, Papuapada Selasa, 24 Desember 2024 pukul 07.45 waktu setempat. Namun, ia mengklaim guru itu bukan profesi yang sebenarnya.

“Kami telah melakukan penembakan terhadap seorang anggota intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru,” ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 Desember 2024.

Sebby menjelaskan, pimpinannya Numbuk Telenggen memimpin langsung penyerangan dan penembakan tersebut. Dalam laporan yang diterima Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, korban bernama Andarias terbukti terlibat dalam operasi militer Indonesia di wilayah konflik bersenjata di Ilaga. TPNPB menuduh korban memanfaatkan profesinya sebagai guru untuk mengumpulkan informasi tentang keberadaan pasukan mereka.

“Pasukan kami telah siap siaga untuk melakukan penembakan lebih besar. Namun, saat kejadian, aparat militer Indonesia ketakutan dan bersembunyi di dalam pos militer serta rumah-rumah warga sipil,” kata Bridjen Penny Murib, Panglima TPNPB Kodap XVIII Puncak Ilaga, dalam laporannya.

Sebby juga menyatakan TPNPB bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Ia menyebut aksi tersebut sebagai bagian dari perjuangan mereka melawan keberadaan aparat militer Indonesia di Papua.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus