Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Polisi Tangkap 3 Pelaku Pembacokan Saksi Pilkada Sampang

Peristiwa pembacokan yang viral di media sosial sebagai carok Sampang itu menyebabkan satu saksi Pilkada Sampang meninggal.

20 November 2024 | 15.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Inspektur Jenderal Imam Sugianto, membenarkan polisi telah menangkap tiga pelaku pengeroyokan dan pembacokan di Desa Ketapang Lor, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang pada 17 November 2024. Peristiwa pengeroyokan yang viral di media sosial sebagai carok Sampang itu menyebabkan satu orang saksi Pilkada Sampang meninggal.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Alhamdulillah, sudah ditangkap," kata Imam saat dikonfirmasi Tempo, Rabu, 20 November 2024. Namun, dia tak mengungkapkan lebih jauh ihwal penangkapan tiga pelaku pembacokan di Sampang itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pelaku berinisial FS ditangkap lebih dulu pada Senin, 18 November 2024. Setelah itu, polisi menangkap dua pelaku lain.

Kabid Humas Polda Jatim, Komisaris Besar atau Kombes Dirmanto, enggan mengungkapkan siapa saja dua pelaku baru yang telah ditangkap. Ia mengatakan polisi masih mendalami perkara ini. "Nanti akan dirilis, kalau semua penyelidikan sudah cukup," kata Dirmanto lewat aplikasi perpesanan kepada Tempo, Rabu.

Kejadian pembacokan di Sampang pada 17 November 2024 lalu menewaskan Jimmy Sugito Putra. Jimmy adalah saksi dari calon pasangan bupati dan calon wakil bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.

Dilansir dari Antara, peristiwa ini terjadi setelah calon bupati, Slamet Junaidi, mengunjungi seorang tokoh agama di Ketapang. Slamet sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos lewat jalan lain.

Selanjutnya, para pengadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga terjadi penganiayaan.

Jimmy kemudian menjadi korban pembacokan dan pengeroyokan itu. Ia sempat dilarikan ke RSUD Ketapang, namun jiwanya tidak tertolong karena mengalami pendarahan akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan. Pada Ahad, 17 November 2024 pukul 17.15 WIB, korban menghembuskan napas terakhirnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus