Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengisahkan bahwa mereka menemukan dua lubang galian di sekitar lokasi penemuan jenazah buron Cai Changpan, 53 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua lubang galian itu berukuran 40 x 100 dengan kedalaman masing-masing 2 meter dan 2,5 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kedua lubang itu berada di antara 2 pohon di samping kiri pabrik," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Pratomo Widodo kepada Tempo Senin, 19 Oktober 2020.
Lubang tersebut diduga dibuat oleh Cai Changpan untuk menyimpan barang-barang miliknya. Cai sebelumnya juga diketahui menggali lubang dan mengubur telepon seluler yang dibawanya saat kabur dari Lapas Tangerang, di rumah istrinya Nuryana di Desa Cilaku, Tenjo, Bogor.
Dua lubang galian itu menurut Pratomo, berjarak 50 meter dari lokasi pabrik tempat Cai Changpan ditemukan tewas tergantung.
"Lubang tersebut di bawah lebih lebar, (-melihat tanahnya) sepertinya baru digali," kata Pratomo.
Namun polisi belum menemukan barang lainnya dalam lubang tersebut. Pratomo mengatakan, tim yang dipimpinnya mendapatkan informasi pergerakan Cai pada 16 Oktober 2020.
"Tim narkoba mengendus tempat itu, dia kadang ada di situ kadang di mana," ujar Pratomo.
Pada Sabtu, 17 Oktober 2020 penggerebekan pun dilakukan, seluruh anggota dikerahkan ke satu titik itu. Dan sekitar pukul 10.30 Cai Changpan ditemukan telah menjadi mayat. Dia ditemukan tergantung dengan leher yang terjerat seutas tali.
Polisi sejak awal meyakini Cai berada di kawasan Hutan Tenjo yang berbatasan dengan kawasan Jasinga, Bogor. Keberadaan Cai di sini dikepung oleh tim yang berjumlah 60 orang. Namun dari awal pencarian, keberadaan Cai masih timbul tenggelam. "Pantang pulang sebelum ditangkap," ujar Pratomo sebelum Cai ditemukan beberapa waktu lalu.