Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Bogor Kota mendeteksi jaringan remaja yang kerap mengadang truk demi konten media sosial. Aksi berbahaya ini telah menyebabkan beberapa remaja di sejumlah daerah, termasuk Kota Bogor tewas tertabrak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota Komisaris Galih Apria mengatakan para remaja ini berinteraksi di media sosial Facebook untuk mengadakan aksi membuat konten menyetop truk.
“Mereka tidak tergabung dalam kelompok-kelompok media sosial dalam satu kota saja. Ada dari Tangerang, Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Rata-rata mereka kenal di Facebook," ujar Galih saat melakukan sosialisasi di Kampung Lebak Nangka Dekeng, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Timur, Senin, 16 Januari 2023 dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang remaja berinisial MSA, 15 tahun, tewas tertabrak truk pada Kamis, 5 Januari 2023. Sebelumnya dikabarkan, korban tewas berusia 20 tahun dengan identitas yang belum diketahui. Namun, pihak keluarga menyampaikan anaknya yang tewas tertabrak truk masih berusia 15 tahun.
Polres Bogor Kota menetapkan remaja yang tewas akibat mengadang truk di Jalan Sholeh Iskandar yang viral itu sebagai korban tabrak lari. Menurut Kapolres Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso, korban tewas akibat sopir berinisial AR, 38 tahun, sengaja tidak menghentikan kendaraannya pada Kamis.
Kemudian, menyusul kejadian serupa di Kabupaten Bogor. Seorang remaja tewas usai mencoba mengadang truk yang sedang melaju kencang di Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang dikabarkan terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023. Pihak Desa Gunungputri pun memanggil kreator konten setop truk maut ini.
Kepala Satlantas Polres Bogor Kota Komisaris Galih Apria mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor hingga Jawa Barat untuk memberikan tindakan tegas kepada siswa yang mengikuti kelompok-kelompok pergaulan kurang baik dan mengarah kepada kriminalitas berupa skorsing.
Menindaklanjuti upaya pencegahan kejadian tersebut kembali terulang, Satlantas Polresta Bogor Kota melaksanakan sosialisasi di Kampung Lebak Nangka Dekeng tidak jauh dari rumah korban tewas akibat mengadang truk
Galih mengimbau orang tua mengawasi anak-anaknya di luar rumah agar tidak ikut-ikutan aktivitas yang meresahkan seperti kegiatan Rojali (Rombongan jamaah liar).
Kegiatan Rojali telah banyak meresahkan masyarakat karena sebelumnya para remaja sering bertarung sarung hingga menimbulkan tawuran. Belum lagi, belakangan berkembang menjadi kegiatan yang mengancam nyawa untuk aksi-aksi kepentingan konten seperti mengadang truk.
Baca juga: Lebih Menantang, Alasan 8 Pelajar Adang Truk di Tol Tangerang-Merak