Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Profil Kampung Boncos Palmerah Tempat Ammar Zoni Dapatkan Narkoba Jenis Sabu

Ammar Zoni disebut mendapatkan narkoba dari sopirnya. Dia meminta sopirnya itu untuk membelikannya narkoba tersebut. Si sopir mendapatkan sabu dari kampung Boncos.

13 Maret 2023 | 15.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selebritas Ammar Zoni kembali berurusan dengan polisi karena narkoba. Suami dari aktris Irish Bella itu dibekuk di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu 8 Maret 2023 lalu. Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa sabu seberat satu gram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami sudah menangkap AZ dan saat ini masih diperiksa,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dilansir dari Antara, Jumat, 10 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi mengatakan Ammar Zoni mendapat sabu dari Kampung Boncos. Aktor sinetron itu tidak membeli langsung, melainkan menyuruh sopirnya, Mustaqim.

Sang sopir kemudian mengajak temannya bernama Rahmat Hidayat untuk mencari pembeli barang haram tersebut. Rahmat mengetahui di mana ada penjual dan mendapatkannya di Kampung Boncos, Jakarta Barat. Sabu yang dibeli untuk Ammar Zoni seberat 1,04 gram seharga Rp 1 juta. Narkotika itu dikemas dalam dua plastik klip.

Profil Kampung Boncos

Dalam beberapa dekade terakhir, Kampung Boncos memang sudah dikenal sebagai sarang narkoba. Kampung ini terletak di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Menurut arsip laporan Tempo, peredaran narkoba di wilayah tersebut sudah berkembang sejak 1996. Kala itu narkoba yang banyak diperjualbelikan adalah jenis heroin.

Sebelum menjadi Kampung Boncos, wilayah ini dikenal dengan nama Kirai Gipang pada 1960 hingga 1970-an. Kala itu belum terdapat pemukiman di sana. Kemudian pada 1980-an, lahan tersebut merupakan lokasi kosong. Para pemulung menjadikannya tempat pembuangan berangkal untuk daur ulang sampah.

Seiring waktu, daerah tersebut kian didatangi banyak orang dari daerah lain. Beberapa tahun berselang, sekira awal 2000-an, kawasan ini sudah menjadi padat penduduk. Para pemukim kebanyakan merupakan kuli angkut di Pasar Tanah Abang, pekerja seks komersial, maupun turis. Dari sanalah bisnis jual beli narkoba mulai tumbuh.

Pada 2002, Kampung Boncos menjadi tempat peredaran narkoba yang terbuka. Transaksi dilakukan seringnya secara terang-terangan. Pasar gelap tanpa tedeng aling-aling itu berlangsung hingga 2005 sampai akhirnya terendus kepolisian. Koran Tempo Edisi 12 Februari 2018 melaporkan, transaksi narkoba di wilayah ini masih sering dilakukan secara terang-terangan.

Pengedar narkoba di Kampung Boncos menjual barang haram di jam-jam tertentu. Acapnya mereka melakukan transaksi pada pukul 05.00, 06.30, 18.00, serta 20.00. Bisnis haram ini dilaporkan masih menjamur di sana kendati telah dilakukan penyuluhan yang melibatkan banyak pihak. Bahkan penggerebekan transaksi narkoba kerap terjadi bagai event bulanan di wilayah tersebut.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus