Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

PUPR: Ini Penyebab Timber Bracket Tiang Tol Becakayu Ambruk

Tim peninjau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bina Marga Hani Saksono menjelaskan penyebab ambruknya timber bracket tiang Tol Becakayu.

20 Februari 2018 | 11.21 WIB

Sejumlah Masyarakat melihat Tiang Girder Tol Bekasi-Cawang Kampung Melayu yang roboh di Jakarta,20 Februari 2018. Kejadian terjadi pada pukul 03.00 WIB dan 7 orang pekerja  luka tertimpa tiang Girder.Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Sejumlah Masyarakat melihat Tiang Girder Tol Bekasi-Cawang Kampung Melayu yang roboh di Jakarta,20 Februari 2018. Kejadian terjadi pada pukul 03.00 WIB dan 7 orang pekerja luka tertimpa tiang Girder.Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Tim peninjau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bina Marga Hani Saksono menjelaskan penyebab runtuhnya kerangka penyangga pelat yang terbuat dari besi (timber bracket) di tiang pancang proyek Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Menurut Hani Saksono, insiden ambruknya timber bracket itu disinyalir karena ada kelemahan dalam pelaksanaan sistem bekisting atau cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Baca : Material Tiang Girder Tol Becakayu Ambruk Saat Akan Dicor

"intinya sistem pelaksanaan konstruksi yg salah, bukan konstruksinya," ujar Hani saat ditemui di lokasi, Selasa, 20 Februari 2018.

Material tiang proyek Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk pada dinihari tadi, Selasa, 20 Februari 2018, saat pekerja mengecor bagian dalam tiang. Material yang ambruk tersebut merupakan timber bracket beserta semen coran.

Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi kecelakaan, yang tepat berada di depan kampus IBN, telah dipasang police line. Polisi berjaga-jaga di sekitar tiang Tol Becakayu yang ambruk itu untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas.

Lebih lanjut, Hani menjelaskan, bekisting besi baja yang bewarna biru, merupakan formwork atau penyanggah dari kontruksi. Lalu besi ulir yang menahan formwork itu patah sehingga tidak kuat menahan beban hingga akhirnya ambruk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nah kadang manusia terlalu yakin. Harusnya besi ulir formwork ditambah lagi supaya aman. (Di proyek ini) Hanya ada 4 besi ulir yang menyangga formwork," ujar Hani soal insiden di salah satu tiang Tol Becakayu tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus