Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.

11 Oktober 2022 | 19.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah diduga menjadi korban sodomi seorang pria di sebuah empang di Kalideres, Jakarta Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus sodomi ini terekam dalam sebuah video pendek yang dibagikan melalui akun Instagram @wargajakarta.id. Video berdurasi 36 detik itu dengat cepat viral di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video tersebut, terlihat satu orang anak laki-laki dan pria dewasa sedang melakukan aktivitas seksual di tengah empang. Perbuatan tersebut diduga terjadi pada Ahad, 9 Oktober 2022 lalu.

Aktivitas itu direkam oleh seseorang dari lantai atas RS Mitra Keluarga, yang letaknya persis disebelah empang tersebut. 

Kasus ini pun telah ditangani oleh Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Tim penyidik telah memeriksa lokasi empang yang diduga menjadi tempat kekerasan seksual oleh seorang lelaki dewasa terhadap anak itu.   

"Kita minta keterangan warga di sekitar seperti pak RT, dari pihak sekuriti pihak rumah sakit dan orang orang yang ada di sekitar sini," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kalideres, AKP Subartoyo seperti dikutip dari Antara, Selasa, 11 Oktober 2022.

Polsek Kalideres juga akan memeriksa rekaman kamera CCTV rumah sakit yang mengarah ke empang tersebut. Dia berharap upaya tersebut bisa membantu penyidik mengungkapkan pelaku kekerasan seksual itu.

Lokasi empang tersebut berjarak berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya. Untuk masuk ke empang, warga harus melewati jalan setapak dari tanah yang lunak dan gembur lantaran tercampur dengan air.

Jalan setapak yang berkelok itu menuntun warga ke arah empang yang luasnya diperkirakan 5 x 10 meter.

Empang tersebut pun diperkirakan dangkal, hanya memiliki kedalaman 20 sampai 30 sentimeter. Tidak ada rumah warga yang terlihat di sekitar empang.

Posisi empang ditutup oleh puluhan pohon pisang, rawa dan tembok tinggi yang memisahkan dengan lahan RS Mitra Keluarga.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus