Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) yang biasanya hening mendadak ricuh pada Kamis siang, usai sidang Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diskors. Apa sebabnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Begitu sidang Hasto Kristiyanto diskors oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, massa yang memenuhi ruang sidang lantas keluar. Kebanyakan dari mereka adalah simpatisan Hasto Kristiyanto dan PDI Perjuangan yang mengenakan pakaian serba hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di luar ruangan, ada pula sejumlah orang berpakaian hitam dan mengenakan baret merah. Di pakaian mereka tertulis Satgas PDI Perjuangan.
Di sisi lain, ada sekumpulan pemuda. Mereka mengenakan kaos putih bertuliskan Save KPK.
Suasana di luar ruang sidang tiba-tiba memanas pada pukul 12.20. Simpatisan Hasto dan PDI Perjuangan menghampiri pemuda berkaos #SaveKPK itu dan memintanya keluar dari pengadilan.
Keributan pun tak terelakkan. Teriakan-teriakan seperti, "cek HP (handphone)-nya" hingga "siapa yang nyuruh" terdengar di pengadilan. Keributan ini menjadi tontonan pengunjung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Sejumlah satpam dan polisi lantas menenangkan massa. Kemudian massa digiring keluar dari gedung PN Jakarta Pusat.
Sementara itu di luar pagar PN Jakarta Pusat, tampak massa menggelar demonstrasi. Di mobil komando, tempat peserta demo berorasi, terlihat spanduk putih bertuliskan Bebaskan Hasto. Demo itu berlangsung sejak pagi hingga Kamis siang.
Akibat demonstrasi simpatisan Hasto di PN Jakpus tersebut, polisi menutup Jalan Bungur Besar Raya arah Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat. Penutupan jalan tersebut dilakukan sejak pukul 08.30.
Pilihan Editor: Mengapa Korban KDRT Jadi Pelaku Kekerasan Terhadap Anak