Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran antargeng Romusha dan geng Pesing disangka didanai oleh AHA, seorang pengemudi truk berusia, 30 tahun. "Pelaku membiayai anak-anak ini untuk mendapatkan senjata tajam," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Audie S. Latuheru dalam keterangan tertulis pada Senin, 6 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tawuran antargeng ini berlangsung di Jalan Daan Mogot Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Ahad, 5 Juli 2020 sekitar pukul 04.30 WIB. Polisi menangkap enam tersangka pelaku dalam kasus ini, termasuk AHA. Mereka adalah RR, 23 tahun, BO (17), MAS (15), BAS (16) dan UF (17). Polisi menyita dua bilah celurit, satu parang, dan satu plat berbentuk gergaji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Audie menjelaskan, tawuran ini dimulai karena kelompok Romusha mendatangi geng Pesing untuk mengajak bertarung. Akibatnya, seorang remaja dari geng Pesing mengalami luka bacok pada bagian pinggang sebelah kanan. Kelompok Pesing lantas membalas serangan.
"Akibatnya, seorang remaja dari geng Romusha terluka karena dibacok berulang kali di tangan dan kepalanya dan harus dilarikan ke rumah sakit," kata Audie.
Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Duren, Komisaris Agung Wibowo mengatakan kelompok-kelompok ini merekam aksi tawurannya secara live di media sosial Instagram. Tujuannya, kata dia, untuk mendapatkan tantangan tawuran dari kelompok-kelompok lainnya.
Polisi melakukan tes urine terhadap enam tersangka pelaku tawuran antargeng. Mereka dinyatakan positif mengonsumsi Benzodiazepine. "Kami juga sedang dalami dari mana mereka mendapat barang-barang itu," ujar Agung.