Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Sosok Kuat Ma'ruf yang Berani Bawa-bawa Tuhan Sebut Tak Terlibat Pembunuhan Brigadir J

Berikut profil kuat ma'ruf terdakwa pembunuhan Brigadir J alias Yousa Hutabarat yang berani bersumpah tak ada niat membunuh

4 November 2022 | 18.35 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Kuat Ma'ruf tiba untuk menjalani sidang yang beragendakan putusan sela di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022. Majelis hakim juga menolak eksepsi terdakwa pembunuhan Brigadir J lainnya yaitu, Ricky Rizal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Kuat Ma'ruf tiba untuk menjalani sidang yang beragendakan putusan sela di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022. Majelis hakim juga menolak eksepsi terdakwa pembunuhan Brigadir J lainnya yaitu, Ricky Rizal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kuat Ma'ruf makin disorot dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua Rabu (2/112022) kemarin, Kuat membantah terlibat atau bahkan bersumpah demi Allah tak ada niat untuk membunuh Yosua. Lantas, siapa sebenarnya sosok Kuat Ma’ruf?

Profil Kuat Ma'ruf

Kuat Ma'ruf diketahui merupakan warga sipil yang bekerja sebagai sopir pribadi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Selain itu, ia juga merangkap sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di kediaman jenderal bintang dua tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Diantara ajudan lain, sosok Kuat cukup disegani dan paling senior karena dianggap telah lama bekerja untuk Ferdy Sambo. Karena hal itu, para ajudan pun biasa memanggilnya dengan panggilan "Om Kuat".

Pernah Disebut ‘Skuad’ yang Ancam Bunuh Yosua

Beberapa waktu setelah kasus pembunuhan Yosua mencuat, Kuat Ma’ruf dianggap sosok yang mengetahui adanya rencana pembunuhan ke Yosua . Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam pada Senin, 22 Agustus 2022 lalu, pernah menyampaikan bahwa ‘skuad’ yang sempat disampaikan Vera Simanjuntak akan membunuh Brigadir Yosua adalah Kuat Ma’ruf bukan merujuk sebuah tim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, Vera bercerita kepada Anam bahwa adanya ancaman pembunuhan kepada Yosua yang berasal dari ‘skuad’.

“Skuad yang dimaksud adalah Kuat Maruf, ternyata si Kuat itu bukan skuad penjaga,” ujar Anam.

Hubungan Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi 

Dalam keterangan di persidangan kemarin, Ibu Yosua, Rosti Simanjuntak, merasa heran perihal hubungan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi. Alasannya, Kuat dituding mendesak istri Ferdy Sambo itu melapor pada suaminya karena diduga telah dilecehkan oleh Brigadir J.

Padahal, Kuat tidak mengetahui secara pasti kejadian saat di Magelang tersebut. Atas kerumitan ini, Rosti meminta hakim dan jaksa agar memberikan hukuman yang seadil-adilnya bagi para terdakwa.

Baca: Ibu Brigadir J Tolak Permintaan Maaf Kuat Ma'ruf, Ini Alasannya

Kuat Ma'ruf Bersumpah tak Terlibat Pembunuhan Yosua

Kuat secara terang-terangan membantah keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Kuat bahkan berani bersumpah atas nama tuhan bahwa dirinya tak terlibat.

"Biar proses pengadilan menentukan salah atau tidaknya saya. Demi Allah tidak ada niat seperti yang didakwakan kepada saya." Ujar Kuat dipersidangan.

Seperti diketahui, Kuat Ma'ruf didakwa atas pembunuhan berencana. Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Kuat Ma’ruf dengan dakwaan primer Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam pembacaan dakwaan, JPU membeberkan peran Kuat Ma’ruf dalam mendukung pembunuhan. Dia disebut ikut terlibat dalam rencana yang disusun Ferdy Sambo di lantai tiga rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, Jakarta Selatan.

Kuat Ma'ruf Bantah Kesaksian Vera Simanjuntak

Kuat juga membantah kesaksian kekasih Vera Simanjuntak, pacar Brigadir Yosua dalam persidangan. Diketahui, Vera menyampaikan kesaksian berupa curhatan almarhum sebelum meninggal dunia. Brigadir J mendapatkan ancaman yang berbunyi apabila berani naik ke lantai atas rumah Putri Candrawati.

"Bagaimana atas keterangan saksi-saksi apakah saudara mengerti?" Tanya hakim Wahyu.

"Apakah semua keterangan saksi benar? Atau sebagian keterangan salah, semua salah, sebagian benar, atau saudara tidak tahu sama sekali?" tanya Hakim.

Kuat Ma'ruf membenarkan posisi duduk, mengangkat mikrofon, tampak menanggapi pertanyaan yang dilontarkan hakim kepadanya.

"Ada yang tidak tahu, ada yang benar, ada yang salah," tutur Kuat.

"Coba sebutkan mana yang salah dari keterangan saksi. Siapa yang salah?" tanya Hakim kembali.

"Tadi yang Mba Vera katakan kalau naik aku bunuh. Karena tidak ada bahasa seperti itu sewaktu kejadian. Bukan demikian adanya" Jawab kuat terbata-bata.

Mendengar hal itu, hakim justru terheran-heran mengapa Kuat Ma'ruf membantah hal tersebut. Padahal Vera Simanjuntak tak menyebut nama orang yang melontarkan ancaman itu ke sang kekasih.

"Apa yang tidak benar? Nggak ada itu si Vera menjelaskan, tidak menyebutkan siapa-siapa yang menyebutkan tersebut," singgung hakim. 

Atas penegasan hakim Wahyu, Kuat pun terdiam, tampak tak berani melanjutkan sanggahannya. Dirinya mengucapkan terima kasih atas penjelasan hakim.

"Oh iya, terima kasih, Yang Mulia," ujar Kuat.

LALA DITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus