BAGAIKAN dokter, di kalangan perampok juga ada "spesialis". Polda Sumatera Bagian Selatan, misalnya, akhir bulan lalu berhasil menggulung kawanan perampok "spesialis lemari besi" Menurut pemeriksaan polisi, komplotan lni sekurangnya melakukan 11 kali perampokan dari 14 kasus perampokan, yang terjadi sejak Desember 1984 sampai Juli 1985 di Palembang. "Dengan tertangkapnya anggota komplotan itu, paling tidak polisi berhasil mengurangi keresahan masyarakat Palembang," ujar wakil Asisten Operasi Polda, Letkol Bachrie Denis. Kawanan perampok yang dipimpin Iwan Husin bin Hasyim itu memang sempat membikin penduduk kota itu tidak enak tidur. Komplotan yang terdiri dari sepuluh orang itu beraksi di larut malam dengan seragam hijau dan senjata api standar ABRI. Berturut-turut, selama tujuh bulan itu, mereka berhasil membongkar lemari besi, di antaranya milik Dinas Perikanan, Transmigrasi, PU Kota Palembang, SMP Negeri 16, PT Dexa, Veem Rukun Setia, Union Tractor, Asuransi Bumi Putera, dan yang terakhir perwakilan PT Astra di kota itu. Menurut kepala Satserse Polda Sumbagsel, Letkol A. Gafar Siraj, para perampok itu membongkar lemari-lemari besi sasarannya setelah lebih dulu melumpuhkan penjaga malam. Di beberapa tempat mereka malah tidak segan-segan memborgol penjaga malam, bahkan menembakkan sejatanya. Dengan cara kerja semacam itu, dari ke-11 instansi dan perusahaan yang dijarahnya, kawanan rampok itu kabarnya berhasil menguras isi lemari besi dengan nilai puluhan juta rupiah. Hasil terkecil yang mereka dapat adalah ketika membongkar lemari besi Perguruan Taman Siswa Palembang. Konon ketika dibongkar para bandit tadi, kas sekolah itu hanya berisi uang Rp 45 ribu. Untunglah, polisi berhasil menghentikan aksi para spesialis lemari besi itu. Dalam suatu penggerebekan, belum lama ini, lima orang anggota perampok itu tertangkap hidup-hidup. Iwan, yang diduga otak komplotan, tewas akibat luka-luka tembakan di kakinya. Dua pucuk pistol disita. Hanya saja, sampai pekan lalu, polisi masih mencari empat orang lagi anggota komplotan yang kabur ketika digerebek. Mana tahu mereka mengubah spesialisasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini