Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Tanjakan Maut Selarong Puncak, Polisi: Bukan Kecelakaan Pertama

Polisi Bogor mengayakan kecelakaan di tanjakan maut Selarong, Puncak, Bogor, pada Rabu siang, 1 Mei 2019, bukan kecelakaan pertama.

2 Mei 2019 | 15.53 WIB

Lokasi kecelakaan bus yang mengakibatkan 5 siswa SD PAUD Karang Harja Tangerang luka-luka di Jalur Puncak, di tanjakan selarong, Desa Cibogo, Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis 2 Mei 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Perbesar
Lokasi kecelakaan bus yang mengakibatkan 5 siswa SD PAUD Karang Harja Tangerang luka-luka di Jalur Puncak, di tanjakan selarong, Desa Cibogo, Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis 2 Mei 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bogor – Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor Inspektur Dua Ade Kamsa mengatakan kecelakaan di tanjakan maut Selarong, Puncak, Bogor, pada Rabu siang, 1 Mei 2019, bukan kejadian pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Tepat 10 hari sebelumnya, sebuah bis dari arah Puncak menunu Jakarta juga sempat mengalami kecelakaan, 15 orang luka,” kata Ade kepada Tempo, Kamis, 2 Mei 2019.

Menurut Ade, selama bertugas di Polres Bogor sekitar tujuh bulan, dirinya baru mencatat dua kejadian kecelakaan yang melibatkan bus di tanjakan tersebut.

“Sebelumnya juga memang sering terjadi kecelakaan, makanya dibuat jalur penyelamat di lokasi,” kata Ade.

Ade mengatakan, jalur penyelamat yang dibuat disisi jalan tersebut bertujuan untuk mengarahkan kendaraan yang mengalami rem blong saat melintasi tanjakan Selarong.

“Tanjakannya agak curam, tak sedikit juga kejadian kecelakaan yang diakibatkan rem blong,” kata Ade.

Warga sekitar tanjakan Selarong Ratih, 50 tahun, mengatakan selama berdagang di sekitar lokasi, dirinya mengaku melihat kecelakaan sebanyak sebanyak enam kejadian.

“Semenjak ada jalur penyelamat ini, tidak ada korban meninggal, paling luka patah tulang. Kalau sebelumnya sering, bahkan sampai meninggal,” kata Ratih.

Ratih mengatakan, tidak ada penyebutan khusus bagi jalur tersebut, hanya saja masyarakat sekitar seolah sudah terbisa melihat kecelakaan di lokasi. “Ya emang rawan sih, kasihan juga kita ngeliatnya,” kata Ratih

Sebelumnya, rombongan siswa SD Karang Harjo, Tangerang, mengalami kecelakaan di tanjakan Selarong saat hendak menuju tempat rekreasi Taman Wisata Matahari, Puncak, pada Rabu, 1 Mei 2019.

Bus Kalimaya bernomor polisil A-7351-FL tiba-tiba kehilangan kendali saat melintasi tanjakan maut Selarong. Bus berpenumpang 15 siswa yang didampingi orang tua dan guru tersebut tiba-tiba mundur dan terbalik. “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus,” kata Ade Kamsa.

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus