Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, senjata api yang digunakan oleh Ghatan Saleh untuk lakukan sebuah penembakan di sebuah perkantoran Jalan Jatinegara Jakarta Timur, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, dan menembak Mohammad Andika Mowardi (32 tahun) yang pada Rabu, 28 Februari 2024 dinihari lalu. Ghatan mengaku mendapat senjata tersebut dari seorang yang sudah meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Diperoleh dari seseorang yang sudah almarhum jadi itu keterangan yang dia sampaikan kepada penyidik,” kata Nicolas Ary kepada awak media usai acara taekwondo di Gor TNI Mabes Polri, Cipayung Jakarta Timur, pada Jumat, 1 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai lakukan penembakan, Nicolas membuang senjata itu ke sungai ciliwung. Polisi juga dalam waktu dekat akan lakukan rekonstruksi terkait keberadaan senjata api tersebut. “Jadi penyidik akan lakukan tindak lanjut untuk melakukan rekonstruksi untuk laporan penyidikan dan terkait keberadaan kalau memang dibuang di Ciliwungnya di daerah mana,” ucap dia.
Ihwal jumlah senjata yang dibawa oleh GS di peristiwa penembakan, Nicolas menyebut akan lakukan pengeledahan di berbagai tempat yang dianggap mencurigakan, serta keterangan GS yang menyebut mendapat senjata dari seseorang yang sudah meninggal.
“Itu alibinya dia tapi tetap kita lakukan penyelidikan dari keterangan yang dia sampaikan ke penyidik,” jelasnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap GS yang terduga pelaku penembakan terhadap Mohamad Andika Mowardi (32) di kawasan Tajur, Bogor Selatan, Jawa Barat, pada Rabu, 28 Februari 2024.
"Penyidik menemukan terduga pelaku yang berada di sebuah 'showroom' mobil di daerah Tajur, Bogor Selatan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Kamis, 29 Februari 2024.
Terduga pelaku Ghatan Saleh, kata Nicolas, sempat cekcok dengan korban melalui WhatsApp. Di situlah terjadi saling ejek mengejek.
Saat itu, Ghatan langsung menghampiri korban dari kediamannya di kawasan Jakarta Selatan. Setibanya, di perkantoran travel di Jatinegara, Ghatan bertemu dengan korban yang sedang membeli nasi goreng.
Percekcokan antara keduanya kembali terjadi, lalu melebar hingga terjadi aksi penembakan di lokasi kejadian. Ada tiga kali tembakan yang diletuskan Ghatan Saleh, ke arah atas dan dua lainnya ke arah korban.
"Korban langsung masuk ke dalam perkantoran. Di lantai dua, korban keluar melihat terduga pelaku, dan terduga pelaku menembak lagi dua kali ke arah korban dan mengenai kaca, sehingga kaca pecah dan membuat tangan korban terluka," katanya.
ANTARA