Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Top 3 Hukum: Konser Musik di Tangerang Berakhir Rusuh, Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon

Kepolisian masih mencari penyelenggara konser musik Tangerang Musik Festival (TNG Lenfest 2024) untuk mempertanggungjawabkan kerusuhan itu.

25 Juni 2024 | 07.10 WIB

Kondisi panggung konser Lentera Festival sebelum dibakar dan dirusak penonton. Foto: Instagram Lentera Festival.
Perbesar
Kondisi panggung konser Lentera Festival sebelum dibakar dan dirusak penonton. Foto: Instagram Lentera Festival.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler hukum pada Selasa pagi ini dimulai dari konser musik di Tangerang berakhir rusuh. Ribuan penonton konser musik Tangerang Musik Festival (TNG Lenfest 2024) ngamuk hingga membakar panggung hingga alat musik.

Berita terpopuler kedua adalah sejumlah fakta dalam kasus Vina Cirebon terungkap berdasarkan hasil visum RSUD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam dokumen hasil visum itu tak ditemukan cairan sperma di bagian luar tubuh Vina.

Berita terpopuler ketiga adalah komunitas pengusaha rental mobil bersuara setelah kasus pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta yang tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Para pengusaha rental mobil bercerita kerap mendapatkan masalah mobil rental mereka digadaikan oleh penyewa dari zona merah penggelapan.

Berikut 3 berita terpopuler kanal hukum pada Selasa, 25 Juni 2024:  

1. Konser Musik di Tangerang Berakhir Rusuh, Penonton Bakar Panggung

Kerusuhan terjadi dalam konser musik Tangerang Musik Festival (TNG Lenfest 2024) yang digelar di Lapangan Sepak Bola, Kecamatan Pasarkemis Kabupaten Tangerang, Ahad malam, 23 Juni 2024. Ribuan penonton mengamuk dengan membakar panggung, termasuk sound system dan alat musik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Salah satu penonton Tria, 23 tahun, mengatakan telah membeli tiket Rp 150 ribu untuk menonton konser musik yang sedianya menghadirkan Guyon Waton, Ndx Axa, dan Feel Koplo. "Sampai malam band-band itu belum juga tampil, penonton mulai kesal dan marah. Ujung-ujungnya membakar panggung," kata Tria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tria menyebut, petugas keamanan dari kepolisian dan TNI yang berjaga di lokasi pertunjukan tidak mampu membendung kemarahan penonton. Kericuhan itu dipicu pembatalan kehadiran band yang dijadwalkan tampil. Seharusnya acara dimulai pukul 20.00 WIB, tetapi  hingga malam belum ada tanda-tanda digelar konser.
 
Kapolsek Pasar Kemis Ajun Komisaris Ucu Nuryandi menyatakan kepolisian masih mencari pihak penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan atas terjadinya peristiwa kerusuhan tersebut. "Kerusuhan akhirnya berhenti setelah petugas melakukan pengamanan, fasilitas pagelaran konser musik rusak berat," kata Ucu.

Selanjutnya fakta terbaru kasus Vina Cirebon soal bukti pemerkosaan yang diragukan...

  

2. Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon: Bukti Pemerkosaan Diragukan

Sejumlah fakta dalam kasus Vina Cirebon terungkap berdasarkan hasil visum  RSUD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Paling tidak hasil visum itu menunjukkan kondisi korban, Muhamad Rizky Rudiana alias Eky dan Vina Dewi Arsita, setelah ditemukan terkapar di flyover Talun, di Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016.  

Vina pertama kali divisum saat malam kejadian di RSUD Gunung Jati, Cirebon. Kala itu, dokter forensik hanya menemukan pendarahan dari kemaluan Vina. Dalam dokumen hasil visum yang diteken dokter Andri Nur Rochman dan dokter Ihda Silvia itu tak ditemukan cairan sperma di bagian luar tubuh Vina.  

Selain ikut dalam visum pertama, Andri Nur Rochman juga ikut mengautopsi jenazah Vina saat proses ekshumasi pada 6 September 2016, atau sekitar 10 hari setelah kematian Vina. Saat itu, ia ditengarai sudah menerima informasi dugaan Vina diperkosa. 

Saat visum setelah ekshumasi itulah Andri menemukan sperma di dalam kemaluan Vina. Ia disebut membawa sampel sperma itu ke laboratorium RS Bhayangkara. Tapi, tak ada pemeriksaan asam deoksiribonukleat atau DNA. Hingga kini, tak jelas sperma itu milik siapa. 

Penemuan sperma setelah mayat dikubur 10 hari ini turut jadi pertanyaan dalam persidangan. Apakah benar sperma masih bisa ditemui pada mayat yang sudah membusuk kubur seminggu lebih? Apakah pendarahan pada kemaluan jadi bukti yang cukup untuk membuktikan adanya pemerkosaan? Mengapa ada keraguan tentang perkosaan berdasarkan temuan visum? Cerita lengkapnya tertuang dalam laporan terbaru Majalah Tempo edisi pekan ini.

Selanjutnya cerita komunitas pengusaha rental mobil yang kerap temukan kendaraan digadaikan penyewa...

3. Kasus Pengeroyokan di Sukolilo Pati, Pengusaha Rental Mobil Sebut Kendaraan Kerap Digadai Penyewa

Imbas kasus pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta yang tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, para pengusaha rental mobil mengaku kerap mendapatkan masalah. Arif Isnadi, pemilik MyGarasi Rentcar Jakarta sekaligus Founder Buser Rentcar Nasional (BRN), komunitas rental mobil Indonesia, mengungkap bahwa dalam menjalankan bisnisnya, dia menemui berbagai kendala.

Arif mengatakan, tak sedikit pengusaha rental mobil yang menghadapi intimidasi, tekanan, dan risiko kehilangan kendaraan, terutama di daerah-daerah yang dianggap sebagai zona merah penggelapan. "Sebenarnya kami memang dari pengusaha rental sudah sering mengalami tekanan dan intimidasi, tapi baru saat ini ada korban jiwa," kata Arif kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Ahad, 23 Juni 2024.

Menurut pemilik rental yang sudah beroperasi sejak 24 tahun lalu itu, lepas kunci merupakan jasa yang paling banyak berkasus. Bahkan, hingga berujung pada penggelapan mobil rental. "Kasus ini tidak hanya terjadi di Pak Burhanis, di kami juga banyak, setiap minggu ada kasus, yang baru terjadi ada di Solo."

Dia pun mengaku sering menjemput mobil yang tak kunjung dikembalikan oleh penyewa. Sama seperti Burhanis, Arif menjelaskan bahwa memang kebanyakan pengusaha rental mobil melacak keberadaan unit yang hilang melalui Global Positioning System atau GPS. 

Seringkali, pengusaha rental turun langsung ke lapangan untuk menjemput mobil yang bermasalah. Apabila menemui kendala, lanjut Arif, mereka baru melapor ke kepolisian setempat. "Kami minta pendampingan polisi setelah negosiasi kami di sana gagal," ujarnya.

Selain lepas kunci, sistem penyewaan mobil dengan pengemudi, kata Arif, juga kerap bermasalah. Ada saja yang berkasus berdasarkan pengalamannya di bisnis ini. "Banyak juga cerita mobil supirnya dibius, dirampok atau dikriminalisasi, dan mobilnya dibawa kabur," ucapnya.

Sejalan dengan Arif, Ikmilul Bilal, pengusaha rental mobil asal Surabaya juga mengaku pernah kehilangan 3 unit kendaraan. Dia mengatakan, 3 mobil yang disewakan pernah digelapkan. Pada April tahun ini, mobil tersebut justru digadai.

"Kalau saya pengalamannya mobil pernah digadaikan oleh salah satu customer kepercayaan, tiga unit Innova Reborn sekaligus," kata Ikmilul kepada Tempo, Ahad, 23 Juni. Namun, dia menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian dan mobil tersebut akhirnya kembali.

Atas banyaknya kasus bermasalah ini, para pemilik rental mobil akhirnya memperketat standar operasional prosedur (SOP) masing-masing sebagai bentuk antisipasi. Mulai dari persyaratan lepas kunci yang ketat dengan mengecek kelengkapan data penyewa, berkoordinasi dengan kepolisian setempat bila menemukan kendala, hingga mewaspadai zona rawan penggelapan kendaraan.

Pilihan Editor: Anggota Keluarga Nangis Usai Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus Korupsi LNG

Clara Maria Tjandra Dewi

Clara Maria Tjandra Dewi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus