Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

TPNPB OPM Tuding TNI dan Polri Bersekongkol dalam Tambang Emas Ilegal di Papua

TPNPB OPM menyebut TNI dan Polri ikut melindungi dan membantu para pelaku tambang emas ilegal di Yahukimo, Papua Pegunungan.

11 April 2025 | 19.30 WIB

TPNPB OPM membagikan kondisi tambang emas di Kali Kabur, Yahukimo, Papua Pegunungan pada 11 April 2025. Dokumentasi TPNPB OPM.
Perbesar
TPNPB OPM membagikan kondisi tambang emas di Kali Kabur, Yahukimo, Papua Pegunungan pada 11 April 2025. Dokumentasi TPNPB OPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menduga ada keterlibatan instansi Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Polri dalam aktivitas pertambangan ilegal di Distrik Korowai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Andil aparat dalam kegiatan terlarang itu disebut telah berlangsung sejak 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mereka di-backing oleh tentara dan polisi Indonesia menurunkan excavator dan bulldozer di Korowai," kata juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom lewat rekaman suara yang ia kirimkan ke Tempo pada Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby menyebut pihaknya memiliki bukti kuat terkait persengkokolan tersebut. Dia bahkan menyatakan siap untuk membuktikan tuduhan-tuduhan yang dia keluarkan tersebut di ruang pengadilan.

"Kami bisa memberikan bukti-bukti ini di pengadilan internasional kalau pemerintah Indonesia mau," ucapnya melanjutkan. 

Menurut Sebby, aktivitas pertambangan emas ilegal sendiri pertama kali dilakukan di tanah Papua pada tahun 2017 lalu. Dua tahun setelahnya atau pada tahun 2019, TPNPB OPM kemudian melakukan serangan terhadap para penambang emas ilegal tersebut. 

"Melihat itu, tahun 2019 akhirnya pasukan TPNPB OPM bantai semua (penambang emas illegal) itu karena mereka menghancurkan hutan," ujar Sebby. 

Namun, setelah insiden pembantaian itu, aktivitas pertambangan emas ilegal justru kembali dilakukan. Hal tersebut yang membuat TPNPB OPM kembali meradang. 

"Logikanya, orang sudah diusir datang lagi, mereka cari apa? Prinsipnya mereka pencuri," kata Sebby. 

Oleh karena itu, Sebby  ragu aparat akan menindak tegas bisnis ilegal tersebut. Dia bahkan menantang TNI dan Polri untuk menghentikan aktivitas tambang emas ilegal dan memberikan hukuman yang sesuai bagi para pelaku. 

Sebelumnya dalam kurun waktu 6-9 April 2025, TPNPB OPM telah mengeksekusi mati 17 pendulang emas illegal di wilayah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Sebby mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus