Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tudingan Ini Sangat Tidak Adil

23 Juni 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School menyeret nama tiga anggota staf pengajar. Mereka adalah Elsa Donohue (Kepala TK), Neil Bantleman (learning leader), dan Ferdinand Tjiong (asisten guru kelas I). Didampingi Kepala Sekolah Timothy Carr dan sejumlah anggota staf JIS, ketiganya membantah segala tudingan. Berikut ini keterangan mereka dalam wawancara dengan Febriyan dan M. Andi Perdana dari Tempo, Jumat pekan lalu.

Kapan pertama kali Anda mendengar tuduhan soal keterlibatan guru dalam kasus ini?

Donohue: Pada 27 Mei lalu, saya menerima surat elektronik soal tudingan keterlibatan Neil dan Ferdinand dari seorang wali murid. E-mail itu disebarkan oleh ibu korban kedua. Di sana juga terdapat foto mereka berdua. Tiga hari setelahnya, saya menerima e-mail yang menyebut keterlibatan saya.

Apakah sebelumnya tak pernah ada orang tua murid yang melaporkan soal itu?

Donohue: Saya pernah bertemu dengan orang tua korban kedua sekitar 10-11 April lalu. Mereka melaporkan bahwa anaknya menjadi korban kekerasan fisik, bukan seksual. Ada kemungkinan anak itu melihat kejadian yang dialami korban pertama.

Bagaimana respons Anda waktu itu?

Donohue: Kami memberikan dukungan penuh dengan menyediakan konsultan (psikolog) dari luar JIS. Kami juga dua kali berbicara dengan mereka. Di situlah mereka pertama kali menyebutkan nama Ferdinand dan seorang petugas keamanan yang mereka sebut menyerang anak mereka.

JIS pernah melakukan investigasi internal. Hasilnya apa?

Donohue: Sewaktu surat pertama saya terima, kami baru selesai melakukan investigasi internal. Tidak ada bukti Ferdinand terlibat. Lalu saya melihat di e-mail itu ada nama Neil. Jujur, waktu itu saya merasa sangat marah. Sebab, saya tahu kredibilitas kedua orang ini. Saya tidak pernah mengira ketika e-mail kedua juga menyebutkan nama saya.

Bagaimana dengan korban ketiga? Anda pernah menerima laporan dari orang tuanya?

Donohue: Mereka pernah mendatangi kami dua kali. Pertama, mereka datang dengan wajah kecewa. Saya datangi mereka dan bertanya, "Apakah ada yang bisa saya bantu?" Mereka bilang, "Tidak, Anda nanti akan mengetahui apa yang terjadi." Kemudian mereka pergi dari sini. Beberapa hari kemudian, ayahnya kembali ke sini. Saya bawa dia ke ruangan saya bersama seorang anggota staf. Saat itu dia terlihat masih sangat marah.

Bagaimana dengan Neil Bantleman? Apakah Anda juga menerima surat elektronik itu?

Bantleman: Tidak, saya mengetahuinya dari Elsa. Ketika saya melihatnya, tubuh saya terasa lemas. Jantung saya seperti berhenti. Tudingan ini sangat tidak adil.

Dari sekian banyak guru di JIS, ketiga anak itu menunjuk Anda sebagai pelakunya....

Bantleman: Saya tidak tahu mengapa. Di tengah malam, saya sering terbangun dan bertanya kenapa mereka menuduh saya seperti itu.

Apakah Anda pernah memiliki masalah dengan ketiga anak itu atau orang tua mereka?

Bantleman: Saya tidak pernah bertemu dengan ketiga anak itu ataupun orang tua mereka. Mereka anak-anak yang baik dan tidak punya masalah disiplin sehingga harus berurusan dengan saya.
Donohue: Saya juga tidak mengerti mengapa mereka menuduh begitu. Ruangan saya dan Neil seperti akuarium. Di semua sisi terdapat kaca transparan. Orang bisa melihat apa yang kami lakukan dari luar. Kalau memang pelecehan itu terjadi di sini, orang lain pasti akan tahu. Meskipun ada kerai untuk menutup jendela, orang tetap akan melihat apa yang terjadi karena kerai itu semi-transparan.

Beralih ke Ferdinand Tjiong, Anda disebut paling awal dalam kasus ini….

Tjiong: Saya tak mengira bisa begini. Saya asisten guru kelas I. Saya berfokus pada murid saya. Saya tidak tahu kenapa nama saya disebut. Saya tidak pernah bertemu dengan ibu itu. Anaknya mungkin pernah saya lihat, tapi tidak kenal. Kini nama saya sudah dicemarkan. Itu akan mempengaruhi karier, keluarga, dan kehidupan sosial saya. Saya ingin nama saya jadi kembali baik. Itu saja.

Lalu apa rencana pihak JIS selanjutnya?

Timothy Carr: Setelah kami menerima e-mail itu, kami berkonsultasi dengan penasihat hukum kami. Akhirnya kami putuskan melaporkan pencemaran nama ini ke polisi karena tudingan ini benar-benar tak memiliki landasan dan bukti yang kuat. Kami berharap keadilan dapat ditegakkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus