Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan pengelolaan data, hingga menghasilkan data analisa yang baik menjadi poin krusial dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Integrasi dari berbagai data yang dikelola secara komprehensif dapat menghasilkan formula yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder, baik bagi fasilitas kesehatan, para akademisi maupun pemerintah,” kata Ghufron dalam Orasi Ilmiah Wisuda Universitas YARSI, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ghufron menambahkan, dengan jumlah data yang besar, BPJS Kesehatan membuat ekosistem JKN berbasis digital diintegrasikan ke dalam JKN Integrated Care Cloud System and Data Platform. Dari mulai peserta mengakses antrean online lewat Mobile JKN, kemudian ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk melakukan pencatatan data dan riwayat kesehatan pasien tersebut di P-Care.
“Lalu pasien dirujuk ke rumah sakit melalui rujukan online, kemudian dokter memeriksa dan mengirimkan resep elektronik ke sistem apotek online, hingga akhirnya rumah sakit mengirimkan klaim digital ke BPJS Kesehatan. Siklus ini akan berulang dan berproses sehingga data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk perbaikan sistem di kemudian hari (continuous improvement),” tutur Ghufron.
Seluruh data yang terhubung dan dikumpulkan ke dalam sistem JKN Integrated Care, diolah dan dianalisis sesuai dengan tata kelola dan regulasi, khususnya mengenai pengelolaan keamanan data dan informasi. Kemudian data tersebut dianalisis kembali dan divisualisasikan dalam bentuk dasbor yang dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan yang membutuhkan data tersebut.
“Misalnya dengan big data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyusun strategi dan kebijakan. Selain itu, data yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan juga bisa dimanfaatkan oleh para akademisi, khususnya bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dan berbagai kajian berbasis data yang dapat melahirkan kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu Program JKN" kata Ghufron.
Ghufron menyampaikan pihaknya juga membuka kesempatan bagi para akademisi ataupun mahasiswa yang ingin melakukan penelitian bisa memanfaatkan big data yang dimiliki BPJS Kesehatan.
"Bagi mahasiswa akhir yang sedang melakukan penelitian khususnya di bidang kesehatan, mereka bisa memanfaatkan data yang dimiliki BPJS Kesehatan untuk menunjang tugas akhir. Dan untuk wisudawan hari ini, kami mengucapkan selamat atas keberhasilannya yang telah berhasil menempuh pendidikan di Universitas YARSI. Semoga seluruh wisudawan bisa menjadi lulusan terbaik dan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan program jaminan kesehatan nasional di Indonesia," ujarnya. (*)