Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serunya Lomba Video Pendek Kampanye Pilkada Bersih 2024

Lomba video pendek bertema "Kampanye Pilkada Bersih: Stop Jual Beli Suara" berhasil menarik perhatian ratusan kreator muda dari seluruh Indonesia, mempromosikan demokrasi yang bersih dan adil.

21 November 2024 | 20.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Dalam upaya mempromosikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang bersih dan bebas dari praktik jual beli suara, Tempo Institute, bersama UNODC dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sukses menyelenggarakan Lomba Video Pendek Kampanye Pilkada Bersih 2024, Kamis, 21 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajang ini berhasil menarik hampir 200 peserta dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kreativitas dan antusiasme peserta mencuri perhatian, dengan beragam video mulai dari animasi, drama pendek, hingga komedi segar. Semua karya memiliki satu tujuan yang sama yaitu menyuarakan pentingnya Pilkada yang bersih, jujur, dan adil.

Lomba ini semakin menarik karena adanya bootcamp pelatihan eksklusif untuk 20 peserta terpilih dari berbagai wilayah. Peserta yang berusia antara 17 hingga 37 tahun ini tidak hanya belajar teknik produksi video dan trik menciptakan konten viral, tetapi juga mendapatkan wawasan dari pakar-pakar ternama, seperti pembuat video dokumentasi Dandhy Dwi Laksono. "Pertanyaan kritis dari peserta menunjukkan bahwa mereka sangat serius belajar," kata Dandhy.

Selain itu, para peserta juga belajar menyampaikan pesan kampanye yang menyentuh dan efektif. Intan Dewi Permatasari, salah satu pemenang lomba, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memperluas wawasannya tentang cara memanfaatkan video pendek untuk kampanye politik.

Setelah proses pelatihan dan seleksi ketat, karya-karya terbaik dipilih dan ditayangkan diberbagai platform media sosial, dengan tujuan menyebarluaskan pesan kampanye Pilkada Bersih.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa pesan demokrasi yang bersih bisa diterima dengan cara kreatif dan ringan, tanpa kehilangan esensi utamanya.

Lomba ini bukan hanya soal menang atau kalah. Sebaliknya, lomba ini menjadi ruang belajar, berbagi ide, dan menciptakan perubahan nyata. "Terus belajar dan berkarya. Apa yang dipelajari di sini hanyalah awal dari potensi besar kreativitas digital," ujar Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin.

Lewat kreativitas dan kolaborasi, ajang ini berhasil menjadi bukti nyata bahwa anak-anak muda Indonesia memiliki semangat luar biasa untuk menjaga demokrasi.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus