Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=2 color=#FF6600>Sherry Rehman:</font><br />Kami Ingin Jalan Tengah Terbaik

25 Agustus 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setumpuk agenda yang harus diselesaikan pemerintah koa­lisi: dari mengembalikan stabi­litas ekonomi dan keamanan di dalam negeri hingga memilih presiden baru. Untuk mengetahui ini semua, Angela Dewi dari Tempo mewawancarai Sherry Rehman, Menteri Penerangan Pakistan, lewat surat elektro­nik, pekan lalu. Rehman juga juru bicara PPP, partai yang kini berkuasa dalam koalisi. Berikut ini petikannya.

Apa saja agenda PPP untuk menyelesaikan konflik politik setelah mundurnya Musharraf?

Partai kami sedang membicarakan langkah terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang melilit Pakistan selama ini, baik ketika Musharraf masih berkuasa maupun sekian banyak persoalan yang ditinggalkan ketika Musharraf mundur. Yang paling utama adalah memilih calon dari partai untuk pemilihan umum 6 September nanti. Selain itu, kami harus memastikan tidak ada konflik di tubuh pemerintah koalisi soal pemilihan presiden ini. Hal ini sangat rawan konflik. Tampaknya kami akan butuh waktu lebih panjang.

Partai Anda mencalonkan ketua Asif Ali Zardari, sedangkan kubu Nawaz Sharif menginginkan konsensus. Bukankah ini bisa memunculkan konflik?

Dari pihak kami, Zardari adalah satu-satunya kandidat. Tapi kami juga harus memastikan bahwa ini tidak akan jadi masalah bagi kelangsungan pemerintah koalisi. Pada dasarnya, kami menginginkan jalan tengah yang paling baik.

PPP dan PML-N juga tidak bersepakat soal nasib Musharraf selanjutnya. Bagai­mana Anda menghadapi keadaan ini?

Kami menganggap dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Kami juga tidak akan menjalankan politik mencari korban. Karena itu, kami menganggap Musharraf bisa saja punya kekebalan dalam menghadapi proses peradilan atas dirinya. Tapi harus saya tegaskan sekali lagi bahwa sikap kami yang tidak mendendam itu harus pula selaras dengan undang-undang yang berlaku di Pakistan. Sebagai pengambil keputusan di masa jabatannya, Musharraf tentu saja harus bertanggung jawab atas seluruh tindakannya di masa lalu.

Bagaimana dengan agenda politik antiterorisme yang dijalankan Musharraf bersama Amerika Serikat dan sekutunya?

Memang sudah lama ada anggapan bahwa agenda antiterorisme ini merupakan ”proyek istimewa” Musharraf bersama pemerintah Presiden George W. Bush. Kami ingin menegaskan bahwa pilihan kebijakan pemerintah baru nantinya harus menghilangkan kesan itu. Agenda antiterorisme adalah pekerjaan rumah seluruh Pakistan dan internasional. Kami tidak mau ada anggapan bahwa Musharraf menjadi anak emas dalam kebijakan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus