Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

1 Juta Mil Hutan Afrika Terbakar, Dunia Hanya Fokus ke Amazon

Foto satelit NASA menunjukkan kebakaran hebat melanda hutan Afrika lebih dari satu juta mil persegi, namun pemimpin dunia kurang memberi perhatian.

27 Agustus 2019 | 19.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto satelit NASA menunjukkan hutan yang menjadi paru-paru dunia berlokasi di Brasil dan Afrika terbakar hebat. [DAILY MAIL]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika para pemimpin 67 membahas penanganan bersama kebakaran hebat di hutan tropis Amazon, tampaknya perhatian dunia untuk kebakaran hebat di hutan tropis sub Sahara Afrika, berdasarkan citra satelit NASA, kurang mendapat perhatian dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto satelit NASA menunjukkan kebakaran hebat melanda hutan Afrika lebih dari satu juta mil persegi membentang dari Cekungan Kongo hingga ke Angola.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hutan di Cekungan Kongo ini dikenal sebagai paru-paru dunia kedua setelah Amazon. Hutan ini membentang dari Republik Kongo, Gabon, Kongo, Cameroon hingga Madagaskar.

Menurut laporan Daily Mail, 27 Agustus 2019, Presiden Prancis Emmanuel Macron kemarin, 26 Agustus 2019, mengangkat isu bencana kebakaran hebat di sub sahara Afrika.

Macron mengatakan para pemimpin dunia agar memberikan tanggapan serupa dengan yang mereka sepakatai untuk kasus kebakaran hebat hutan Amazon.

Menurut duta dan negosiator iklim dari Kongo, Tosi Mpanu Mpanu, ada perbedaan tentang pemicu kebakaran hutan di Afrika dan Amazon di Brasil.

"Di Amazon, kebakaran utama disebabkan terutama oleh kekeringan dan perubahan iklim, namun di Afrika tengah pemicu terbesarnya adalah terkait dengan teknik pertanian.

Banyak petani di Afrika membersihkan hutan dengan membakar lahan. Di Kongo misalnya, hanya 1 persen dari populasi negara itu memiliki listrik. Sehingga sebagian besar masyarakatnya menggunakan kayu untuk memasak dan sumber energi.

Presiden Kongo, Felix Tshisekedi mengatakan, hutan tropis Afrika terancam jika negara itu tidak meningkatkan kapasitas hidroelektroniknya. Namun sejumlah ahli mengatakan, sebagian besar lahan hutan yang terbakar di Afrika berada di luar hutan tropis.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus