Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

114 WNI Terdampak Gempa Jepang Mengungsi di Tempat Perlindungan

Sebanyak 114 warga Indonesia berada di tempat-tempat perlindungan atau shelter, yang disiapkan oleh otoritas Jepang, setelah gempa 7,6 skala Richter

3 Januari 2024 | 09.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sebuah rumah runtuh akibat gempa terlihat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang 1 Januari 2024. Mandatory credit Kyodo via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 114 warga Indonesia berada di tempat-tempat perlindungan atau shelter, yang disiapkan oleh otoritas Jepang, setelah gempa 7,6  skala Richter di pantai barat, dengan kota Wajima menderita kerusakan paling parah,  Senin, 1 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa para WNI tersebut berada di shelter yang tersebar di tiga titik, yaitu 53 orang di Ogi, 25 orang di Suzu, serta 27 orang di Saikai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berdasarkan komunikasi terakhir KBRI Tokyo dengan simpul-simpul masyarakat, didapat informasi baru bahwa terdapat sejumlah WNI yang berada di shelter dan membutuhkan bantuan logistik. Sebelumnya, mereka kesulitan berkomunikasi karena gangguan jaringan,” kata Judha melalui pesan singkat.

Dia memastikan bahwa KBRI Tokyo akan segera mengirimkan bantuan logistik darurat untuk para WNI di tempat-tempat perlindungan tersebut.

Selain ratusan WNI yang berada di tiga wilayah tersebut, KBRI juga mencatat sembilan WNI, yang mayoritas mahasiswa, juga berada di tempat perlindungan.

“Terdapat sembilan WNI, mayoritas mahasiswa, berada di shelter yang disiapkan otoritas setempat. Kondisi mereka dalam keadaan baik,” tutur Judha.

Kesembilan WNI tersebut tersebar, yaitu enam mahasiswa Indonesia di Toyama, satu WNI di Noto, dan dua pemagang Indonesia di Ishikawa.

Judha memastikan bahwa selain WNI yang terdampak gempa hingga harus menyelamatkan diri ke sejumlah shelter, hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang meninggal akibat gempa bumi tersebut.

“Otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami. Namun, tetap memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan,” kata dia.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka mengimbau agar WNI tetap waspada dan terus memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” ujar Judha menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga pukul 17.40 waktu Jepang, jumlah korban meninggal akibat gempa besar di Ishikawa mencapai 48 jiwa, sementara korban luka tersebar di prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu. Sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus