Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

2 Balita Jadi Korban Penginapan Runtuh di Kamboja

Keluarga pekerja bangunan di Kamboja suka membawa keluarga mereka tinggal di gedung yang sedang dibangun atau di perbaiki demi menghemat uang.

6 Januari 2020 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gedung penginapan turis di Kep, Kamboja, runtuh pada Jumat, 3 Januari 2020. Sumber: reuters.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kamboja mendapat sorotan tajam setelah ditemukan enam anak-anak tewas menjadi korban runtuhnya gedung penginapan yang sedang dalam perbaikan. Diantara anak-anak yang tewas itu terdapat dua balita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musibah ambruknya penginapan yang sedang dalam perbaikan terjadi pada Jumat, 3 Januari 2020 di Kota Kep, Kamboja. Kejadian ini menewaskan para pekerja bangunan dan keluarganya yang sedang rehat setelah seharian bekerja. Para pekerja yang tewas itu diketahui sedang berbaring di lantai 7 penginapan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah tempat penginapan di Kamboja yang sedang dalam perbaikan, runtuh dan menimpa para pekerja di dalamnya pada Minggu, 3 Januari 2020. Sumber: MSN.com

Total korban tewas tercatat 36 orang, dimana 6 orang dari jumlah itu adalah anak-anak. Sejumlah saksi mata pada Senin, 6 Januari 2020 mengatakan adalah hal yang biasa di Kamboja para pekerja bangunan tinggal bersama keluarga di gedung yang belum selesai dibangun. 

Dalam musibah itu, satu keluarga tewas. Seth Pheara, teman keluarga korban tewas menceritakan dalam musibah tersebut juga terdapat bayi usia 5 bulan dan 4 tahun yang jadi korban tewas.     

Ibu balita itu, Mae Ah Yai datang ke tempat kejadian bersama suaminya. Ketika pertama kali datang, Mae masih dalam kondisi hamil. Seluruh keluarga Mae tinggal di bangunan yang sedang diperbaiki itu.    

Tingginya korban tewas dalam musibah runtuhnya gedung penginapan itu menyoroti aturan di sektor industri konstruksi. Para pekerja bangunan mengatakan mereka tinggal di lokasi bangunan yang sedang dibangun atau diperbaiki demi menghemat uang. 

Selain jatuhnya korban tewas, sebanyak 23 orang luka-luka dalam musibah itu. Pemilik penginapan yang runtuh itu saat ini sudah ditahan.     

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada Minggu, 5 Januari 2020, mengatakan musibah gedung runtuh bisa terjadi dimana pun.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus