Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

20 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza Lewat Rafah

Truk-truk pertama yang membawa bantuan kemanusiaan darurat memasuki Gaza melalui Rafah, Mesir, pada hari Sabtu.

21 Oktober 2023 | 18.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pria bekerja di truk yang membawa bantuan di sisi perbatasan Palestina dengan Mesir, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 21 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Truk-truk pertama yang membawa bantuan kemanusiaan darurat memasuki Gaza melalui Rafah, Mesir, pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, setelah pemboman besar-besaran Israel semalam yang menewaskan puluhan warga Palestina. Ini merupakan bantuan pertama sejak Israel mengepung dan menghancurkan Gaza 12 hari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden AS Joe Biden mengatakan awal pekan ini bahwa kesepakatan telah dicapai untuk 20 truk bantuan melintasi titik perbatasan Rafah di Gaza dengan Mesir, dan mengatakan pada hari Jumat bahwa ia yakin truk-truk pertama tersebut bisa masuk dalam waktu 48 jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima belas dari 20 truk berada di sisi Gaza, di perbatasan yang dijaga ketat setelah pemeriksaan oleh Bulan Sabit Merah Palestina dan sedang bersiap untuk melanjutkan ke penerima di daerah berpenduduk, kata saksi mata, setelah perselisihan diplomatik selama berhari-hari mengenai kondisi pengiriman bantuan.

Namun jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan di Gaza, di mana “pengepungan total” yang dilakukan Israel telah menyebabkan 2,3 juta penduduknya kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, yang menurut PBB merupakan bencana kemanusiaan yang semakin meningkat.

PBB mengatakan konvoi tersebut mencakup pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima dan didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina. Kelompok Islam Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan pengiriman tersebut termasuk obat-obatan dan makanan dalam jumlah terbatas tetapi tidak termasuk bahan bakar.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan kekurangan bahan bakar membahayakan nyawa pasien termasuk orang-orang yang terluka akibat serangan udara. Empat belas pusat kesehatan telah menghentikan operasinya karena kekurangan bahan bakar.

Para pejabat PBB mengatakan setidaknya 100 truk setiap hari diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan menyelamatkan nyawa dan bahwa setiap operasi bantuan harus berkelanjutan dalam skala besar – sebuah hal yang sulit dilakukan saat ini karena Israel melakukan pemboman yang menghancurkan di wilayah kantong tersebut siang dan malam.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus