Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan Mulai Evaluasi Pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol

Keenam hakim Mahkamah Konstitusi akan menghadiri pertemuan pertama membahas pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol.

16 Desember 2024 | 12.30 WIB

Seorang pengunjuk rasa mengenakan potongan gambar Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di dekat Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, 8 Desember 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Perbesar
Seorang pengunjuk rasa mengenakan potongan gambar Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di dekat Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, 8 Desember 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada Senin, 16 Desember 2024, memulai mengevaluasi pemakzulan pada Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024 lalu karena memberlakukan darurat militer. Tim penyidik pun mulai menginterograsi Yoon pada pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keenam hakim Mahkamah Konstitusi akan menghadiri pertemuan pertama mengenai pemakzulan. Mahkamah Konstitusi selanjutnya yang akan memutuskan dalam enam bulan ke depan apakah akan menguatkan keputusan parlemen Korea Selatan untuk memakzulkan Yoon atau mengembalikannya pada posisinya. Hakim Kim Hyung-du mengatakan Mahkamah Konstitusional akan mendiskusikan prosedur dan bagaimana memberikan sanggahan-sanggahan.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya pada 2017, pengadilan Mahkamah Konstitusi mulai argument lisan sekitar tiga minggu setelah parlemen memutuskan lewat pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Pengadilan selanjutnya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menjatuhkan putusan memperkuat langkah parlemen memakzulkan Park Geun-hye.      

Yoon dan seorang anggota senior pemerintahan berpotensi menghadapi tuntutan hukum karena memberlakukan darurat militer. Sebuah tim investigasi dari Kepolisian, Kementerian Pertahanan dan sebuah badan anti-korupsi berencana memanggil Yoon untuk menanyainya pada Rabu, 18 Desember 2024 pukul 10 pagi. 

Kantor berita Yonhap mewartakan Yoon tidak menjawab panggilan jaksa penuntut yang ingin menginterograsinya. Yoon beralasan saat ini dia sedang membentuk tim hukum untuk membela alasannya memberlakukan darurat militer. 

Korea Selatan saat ini dipimpin oleh presiden sementara Han Duck-soo, yang dengan cepat bergerak untuk meyakinkan mitra-mitra Korea Selatan di dunia internasional dan menenangkan pasar keuangan. Sedangkan kubu oposisi berjanji bekerja sama dalam upaya menstabilkan situasi.  

Pada Senin pagi, 16 Desember 2024, Menteri Keuangan Korea Selatan, Gubernur Bank Sentral Korea Selatan, dan sejumlah pucuk pimpinan di Korea Selatan mengadakan rapat dan bersama-sama berkomitmen memantau keuangan dan pasar saham Korea Selatan.     

Sumber: Reuters 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus