Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin pemakaman mendiang Presiden Ebrahim Raisi pada Rabu, 22 Mei 2024. Raisi mangkat bersama menteri luar negeri dan pejabat lainnya dalam kecelakaan helikopter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ali Khamenei mengadakan acara pemakaman di Universitas Teheran. Di peti mati mendiang Presiden Ebrahim Raisi terdapat sorban hitam dan bendera Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ya Allah, kami tidak melihat apa pun selain kebaikan darinya,” kata Ali Khamenei dalam doa untuk orang meninggal dalam bahasa Arab.
Khamenei mengulurkan tangan untuk menyentuh peti mati. Penjabat presiden Iran, Mohammad Mokhber, berdiri di dekatnya dan menangis selama prosesi pemakaman tersebut.
Orang-orang kemudian membawa peti mati di bahu mereka, sambil meneriakkan “Matilah Amerika!” Mereka memasukkan peti mati Rasi ke dalam kendaraan semitruk untuk prosesi melalui pusat kota Teheran menuju Azadi, atau Lapangan “Kebebasan”, tempat Raisi berpidato sebelumnya.
Hadir pula para pemimpin paramiliter Garda Revolusi Iran, salah satu pusat kekuatan utama di negara itu. Turut hadir pula Ismail Haniyeh dari Hamas, kelompok militan yang dipersenjatai dan didukung Iran selama perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Sebelum pemakaman, Haniyeh berbicara dan seorang pembawa acara memimpin kerumunan sambil meneriakkan: “Matilah Israel!”
“Saya datang atas nama rakyat Palestina, atas nama faksi perlawanan di Gaza, untuk menyampaikan belasungkawa kami,” kata Haniyeh kepada hadirin.
Dia juga menceritakan pertemuannya dengan Raisi di Teheran selama Ramadan. Kepada Haniyeh, Raisi mengatakan bahwa Palestina tetap menjadi salah satu masalah utama di dunia Muslim.
"Dunia Muslim harus memenuhi kewajiban terhadap Palestina untuk membebaskan tanah mereka,” kata Haniyeh, menceritakan kata-kata Raisi.
Dia juga menggambarkan Raisi menyebut serangan 7 Oktober yang memicu perang, yang menyebabkan 1.200 orang terbunuh dan 250 lainnya disandera, sebuah gempa bumi di jantung entitas Zionis. Perang tersebut telah menyebabkan 35.000 warga Palestina terbunuh di Jalur Gaza dan ratusan lainnya di Tepi Barat dalam operasi Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan delegasi dari Taliban Afghanistan, termasuk Menteri Luar Negerinya juga diperkirakan akan menghadiri prosesi pemakaman di Teheran.
Pemerintah Iran mengumumkan lima hari berkabung atas wafatnya Ebrahim Raisi. Sebelum meninggal, Raisi sempat diproyeksikan sebagai calon penerus pemimpin tertinggi Iran, Khamenei yang berusia 85 tahun.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Ini Faktor-faktor yang Mungkin Menyebabkan Kecelakaan Helikopter Presiden Iran