Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina. Ancaman itu disampaikan menyusul laporan yang menyebut kalau hubungan Iran Rusia semakin dalam, hingga transfer senjata dalam beberapa pekan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada Agustus 2024, Reuters mewartakan Rusia direncanakan menerima ratusan rudal balistik Fath-360 dari Iran dan puluhan tentara Rusia sudah dilatih di Iran cara menggunakan senjata-senjata satelit yang diduga untuk dipakai dalam perang Ukraina. Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan sejumlah rudal jarak pendek sudah dikirimkan ke Rusia oleh Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sudah memperingatkan mendalamnya hubungan bidang keamanan Iran Rusia sejak Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina dan peringatan yang diterbitkan oleh sejumlah laporan,” kata Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett. Dia menambahkan setiap transfer rudal balistik Iran ke Rusia itu hanya akan memperburuk ketegangan di perang Ukraina dan Iran sama dengan mendukung agresi Rusia ke Ukraina.
Sumber lain mengatakan kepada Reuters mereka melihat potensi Iran Rusia berkirim rudal sangat mungkin. Hal itu setelah Amerika Serikat dan mitra-mitranya, termasuk negara-negara di Eropa, memperingatkan Iran bisa mendapat konsekuensi atas tindakan yang dilakukan. Negara-negara Barat melihat Iran dan Rusia memperdalam hubungan dalam beberapa bulan terakhir, di mana hal ini cukup meresahkan bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Duta Besar Iran untuk PBB meyakinkan pada Jumat, 6 September 2024, bahwa posisi Tehran dalam perang Ukraina tidak berubah.
“Iran menganggap bantuan militer yang sepatutnya pada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik hingga mengarah pada korban tewas, kehancuran infrastruktur dan menjauhnya negosiasi gencatan senjata, itu semua adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” demikian keterangan Duta Besar Iran di PBB.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini