Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan NASA menemukan Gletser Thwaites, gletser raksasa di Antartika seukuran Inggris, memiliki rongga raksasa seukuran dua pertiga Manhattan. penemuan ini mengkhawatirkan para ilmuwan dan memunculkan pertanyaan apa yang terjadi jika gletser mencair seluruhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keretakan ditemukan di dasar gletser, barat Antartika, dengan menggunakan radar dan satelit dengan lensa resolusi tinggi. Keretakan pertama kali ditemukan oleh para peneliti di Laboratorium Jet Propulsi NASA, dikutip dari Sputnik, 25 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilmuwan memperingatkan rongga misterius, yang dulu berisi 14 miliar ton air beku, telah menunjukkan es Antartika mencair, tidak hanya di daerah yang berdekatan dengan lautan, tetapi juga dari bawah lapisan es-nya yang tebal.
Permukaan Laut Naik
Salah satu yang kentara jika Gletser Thwaites, yang membentang seluas 192.000 kilometer persegi, meleleh sepenuhnya, maka dapat meningkatkan permukaan laut dunia sekitar 0,6 meter.
Menurut Smithsonian Institute, kenaikan seperti itu akan cukup untuk mengancam kota-kota pesisir di seluruh dunia, membanjiri negara-negara kepulauan dan menyebabkan erosi tanah.
Tahun lalu, para peneliti dari Jerman, Austria dan Australia merilis sebuah studi yang menyimpulkan permukaan laut diperkirakan akan naik 0,6 meter di seluruh dunia pada tahun 2300. Dataran rendah Florida dan Bangladesh, dan seluruh negara seperti Maladewa di Samudera Hindia atau Kiribati di Pasifik, akan terancam. Daerah perkotaan pesisir yang besar seperti Shanghai, London, New York, dan New Orleans juga terpengaruh.
"Jika naiknya permukaan laut terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan akibat fenomena baru, seperti retakan Gletser Thwaites, maka itu akan menjadi pendorong negara-negara ini untuk merencanakan dan mempersiapkan dampak kenaikan permukaan laut," kata Dr. Ted Scambos, seorang ilmuwan peneliti senior di Pusat Data Salju dan Es Nasional AS, mengatakan kepada USA Today.
Lokasi Gletser Thwaites di Antartika ditandai dengan warna oranye.[WIRED]
Pecahan Bongkahan Es
Formasi es Thwaites berfungsi sebagai penutup gletser terdekat agar tidak meluncur ke laut terbuka.
Jika itu terjadi dan gletser-gletser itu mencair, permukaan laut akan naik bukan 0,6 meter, tetapi sampai tiga meter, mendorong manusia lebih jauh ke pedalaman dan menyebabkan lebih banyak kekacauan pada ekosistem lokal.
"Gletser Thwaites menjadi perhatian utama karena mampu meningkatkan laju kenaikan permukaan laut dengan sangat cepat," kata Scambos.
Selain kemungkinan ancaman terhadap satwa liar setempat, gunung es yang tercerai dari Antartika dapat menjadi ancaman besar bagi aktivitas kelautan manusia, khususnya pengiriman.
Pada tahun 2018, portal berita Selandia Baru Engineering News memperingatkan bahwa gunung es Antartika telah menjadi bahaya yang lebih besar bagi rute pengiriman ke selatan. Setahun sebelumnya, Patroli Es Internasional Penjaga Pantai AS memperingatkan perusahaan-perusahaan pelayaran bahwa sejumlah besar gunung es menuju ke jalur pelayaran di wilayah utara.
Cuaca Ekstrem
Awal bulan ini, para peneliti dari Pusat Penelitian Antartika di Universitas Victoria Willington dan Universitas McGill Selandia Baru di Kanada menerbitkan sebuah artikel di Nature yang memperingatkan, bahwa miliaran ton air lelehan yang mengalir ke lautan akibat mencairnya lapisan es di Greenland dan Antartika dapat terjadi.
Fenomena ini bisa menyebabkan kondisi cuaca global yang lebih ekstrem di seluruh dunia dan berfungsi untuk mengacaukan iklim regional dalam waktu dekat.
Menurut penelitian tersebut, mencairnya miliaran ton air dingin ke lautan, berpotensi memperlambat jaringan sabuk konveyor samudera global yang mengatur iklim, sehingga memicu benturan panas atau dingin yang lebih ekstrem.
Dalam hal ini, penemuan retakan besar di Gletser Thwaites bisa menyebabkan benturan ini, yang dikatakan oleh ilmuwan Selandia Baru dan Kanada dapat terjadi dalam beberapa dekade, bahkan lebih cepat.
Antartika Tidak Stabil
Beberapa ilmuwan, termasuk Lucas Zoet, seorang profesor di departemen geosains Universitas Wisconsin-Madison, takut bahwa retaknya gletser Thwaites berpotensi merusak seluruh wilayah Antartika Barat.
"Ini adalah jalur utama bagaimana es dikeluarkan dari Antartika Barat ke laut," kata Zoet. "Jika rongga ini membesar atau meluas, maka ini menyebabkan retakan keluar dari punggungan bukit yang menjadi sandaran Gletser Thwaites".
Menurut Dr. Scambos, penemuan retakan besar di Gletser Thwaites bukan pertanda baik bagi masa depan.
"Akhirnya, kita akan kehilangan wilayah besar Antartika, wilayah besar di Greenland dan yang penting adalah seberapa cepat hal ini akan terjadi," kata ilmuwan itu.