Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, membalas kritikan Dr Mahathir Mohamad dengan mengatakan bahwa politisi senior itu memintanya untuk mendukung proyek-proyek milik kroni-kroninya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya berterima kasih kepadanya karena mendukung saya menjadi perdana menteri, tetapi setelah itu dia juga menekan saya untuk mendukung proyek kroni-kroninya,” kata Najib dalam unggahan di Facebook, Minggu, 20 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketika saya menolak, dia membuat keributan dan mulai bersekongkol dengan Muhyiddin Yassin untuk menggulingkan saya pada tahun 2014, bahkan sebelum skandal 1MDB menjadi masalah.”
Najib mengatakan bahwa bahkan putra Mahathir, Mukhriz Mahathir, telah bersaksi di pengadilan tentang hal itu.
“Bahkan putra Anda mengaku di pengadilan dan melibatkan Anda dan Muhyiddin dalam rencana untuk menggulingkan saya.
"Apakah dia berbohong ke pengadilan saat itu?" tanya Najib seperti dikutip Free Malaysia Today.
Perselisihan Mahathir dan Najib terjadi sejak lama. Pada 2017, Najib menyatakan bahwa seniornya itu tidak akan menghentikan serangan politiknya terhadap pemerintah sampai putranya menjadi pemimpin negara.
“Pernyataan Mahathir dimotivasi bukan oleh kepentingan nasional, tetapi oleh kepentingan pribadi yang egois. Dia terobsesi untuk menyelamatkan warisan keluarganya dan menjadikan putranya Mukhriz Mahathir sebagai perdana menteri,” kata Najib dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Todayonline, 8 Juli 2017.
Pada Sabtu lalu, Mahathir membuat surat terbuka kedua untuk para pemilih Johor menjelang pemilihan negara bagian. Mahathir telah melancarkan serangan pedas terhadap Najib.
Mahathir mengatakan dia merasa malu karena harus berulang kali menyebut nama Najib, menyebutnya sebagai “aib bagi negara, ras, dan agamanya”.
“Sayangnya, Najib tidak memiliki rasa malu dan bahkan mengaku menjadi korban orang lain.
“Dia berharap publik Malaysia akan percaya bahwa dia telah menjadi korban saya dan musuh politiknya,” kata Mahathir.